Kabari News, Jauh dari keluarga merupakan tantangan yang harus dihadapi Sophia gadis asal Minnepolis, MN USA yang sudah enam bulan tinggal dan bersekolah di Surabaya, Jawa Timur untuk mengikuti program Rotary Youth Exchange atau pertukaran pelajar yang diadakan setiap tahun.

Namun bagi gadis Amerika yang memiliki nama lengkap Sophia Anne MARTIN, hal itu bukan menjadi kendala. Karena bagi dirinya, Indonesia adalah rumah keduanya setelah rumahnya yang berada di Minnepolis, MN,USA, meskipun dia harus meninggalkan keluarga dan teman-temannya yang berada di Amerika.

Sophia sapaan akrabnya, bersama beberapa teman-temannya yang berasal dari negara Jepang, Brasil, dan dari negara Denmark akan tinggal di Indonesia selama 10 bulan ke depan, dan saat ini dia sudah enam bulan tinggal dan bersekolah di kota Surabaya.

Selama di Surabaya, Sophia bersekolah dan mempelajari budaya di beberapa Sekolah Menengah Atas yang ada di kota Surabaya.

Menurut pengakuan Sophia, dirinya terkesan dan suka bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12 Surabaya setelah ditemui Kabari bersama Rotary di SMK 12 Surabaya, Rabu (28/02).

“Saya sudah satu bulan. Tapi saya pergi di sini menerima sekali… saya punya batik tulis”, kata Sophia dengan menggunakan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata. (Saya sudah satu bulan. Tapi saya suka berada di sini. Saya bisa membuat Batik tulis-red).

Selain membatik di jurusan Kriya Tekstil, Sophia juga mempelajari musik gamelan (alat musik tradisional khas Jawa-red) di jurusan Seni Karawitan. Tapi dirinya sangat suka dengan membatik, terutama batik tulis meskipun menurutnya secara manual sangat susah. Maklum, karena selama ini Sophia lebih mengenal dengan sistem elektronik.

“Saya suka batik. Karena batik ada sesuatu. Saya dari Amerika bisa tahu batik dari Indonesia dan Amerika tidak punya itu”, tutur Sophia.

Sophia menuturkan, meski ia jauh dari keluarga dan rasa rindu terus ada, dirinya sangat senang berada di Indonesia. Karena Katanya, ia di Indonesia punya lima orangtua dan teman-teman.

“Saya di sini punya keluarga”, jelasnya.

Selama di kota Surabaya, Sophia tinggal bersama satu keluarga di jalan Margorejo Indah kota Surabaya.

Sementara itu menurut  Enny Ambarsari selaku Koordinator Wilayah Rotary Youth Excahange (RYE) Surabaya Area mengatakan, Rotary adalah suatu organisasi internasional yang bergerak dalam bidang kemanusiaan yang ada lebih dari 200 negara. Dimana, salah satu konsepnya adalah dunia ini akan aman dan nyaman ditinggali oleh warga keturunan kita kelak di kemudian hari.

“Kami konsen ke generasi muda. Karena generasi mudalah yang akan mengisi dunia ini. Kami ingin memiliki generasi muda yang memahami perbedaan itu bukan merupakan satu hal yang harus dipertentangkan”, kata Enny Ambasari.

Wanita yang akrab disapa Enny ini selanjutnya menuturkan, oleh karena itu kami punya program yang luar biasa. Dimana anak-anak bisa tinggal di suatu negara selama lebih dari 10 bulan. Mereka akan belajar budaya sesungguhnya di negara tersebut.

“Ini bukan program akademik, tetapi program cross culture. Bukan hanya sekedar jalan-jalan selama dua minggu, tetapi benar-benar mengetahui selama kurun bulan lebih itu, mereka akan belajar, bagaimana suatu budaya kemudian memahami dan mengendap dalam pikirian mereka. Karena merekalah pemimpin masa depan”, tuturnya.

Kambali wanita kelahiran Surabaya 48 tahun yang lalu  ini menjelaskan, peserta program yang saat ini berada di RYE di distrik Indonesia Timur ada 25 peserta. Tapi kata Enny, di setiap tahunnya ada sekitar 18 peserta dari berbagai negara yang ikut dalam program Rotary Youth Exchange. Sedangkan, di distrik Indonesia Timur Surabaya Area setiap tahunnya sekitar 5 peserta yang ikut dalam program ini.

Rotary di Indonesia dibagi menjadi dua distrik, distrik Indonesia Barat dan distrik Indonesia Timur. Sedangkan Surabaya Area masuk di distrik Indonesia Timur dinamakan D. 3420.

Di sisi lain, Kepala Sekolah SMK 12 Surabaya, Drs. Biwara Sakti Pachihara, M. PD mengatakan, untuk program Rotary sudah berlangsung lebih dari satu kali ini, Jadi menurutnya sangat bermanfaat terutama ke anak-anak SMK 12, khusunya jurusan yang ditempati untuk belajar.

“Di sini akan terjadi semacam pertukaran murid. Untuk budaya ketemu orang asing dan bisa belajar bahasanya mereka, paling tidak menjadi nilai tambah. Itu yang penting menurut saya,” katanya.

Mereka (pelajar asing-red) lanjutnya, yang jelas mereka belajar budaya tradisi Indonesia, terutama yang terkait dengan seni visual itu seni batik, sedangkan di seni pertunjukan belajar gamelan dan seni tari.

“kalau tidak salah, tahun lalu mereka juga belajar di seni Perdalangan termasuk mereka belajar budaya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Prachi.

Praci mengharapkan nilai tambah yang muncul dari efek pertukaran pelajar ini, anak-anak tidak jauh-jauh lagi berkomunikasi dengan mereka dan anak-anak saling berinteraksi, saling memberi dan saling bertukar budaya. Mudah-mudahan program ini terus berlanjut lebih lama dan ada anak-anak sini (siswa SMK 12-red) yang bisa masuk dalam program Rotary.

SMK 12 Surabaya memiliki 16 jurusan, di antaranya Kriya Kayu, Kriya Tekstil, Kriya Kulit,  Kriya Logam, Seni Tari, Tata Artistik Teater, Musik, Karawitan, Perdalangan, dan Seni Lukis.