Dalam beberapa tahun terakhir, Diana Couture telah secara rutin mengikuti berbagai ajang mode di Amerika Serikat. Pada pekan mode kali ini, Diana Couture kembali berpartisipasi di Art Hearts Fashion Los Angeles. Sebelumnya, brand fashion besutan Diana Putri ini juga kerap tampil di New York Couture Fashion Week. Pada tahun 2015, ia bahkan dinobatkan sebagai Perancang Terbaik di perhelatan mode bergengsi itu. “Jadi saya memutuskan untuk berbasis di LA karena saya lebih memikirkan tentang Hollywood, stylist pool, juga PR (Public Relation Representative) saya ada di LA,” ujar Diana saat menjelaskan hijrahnya dari New York ke Los Angeles.

Diana Couture X Le Ciel Design

Menampilkan koleksi Spring 2018, Diana mengangkat tema besar Srikandi. Ia mengungkapkan bahwa pemilihan Srikandi konsisten dengan topik yang diangkat oleh Diana Couture setiap tahunnya, yakni emansipasi wanita, warisan budaya Nusantara, couture dari sudut pandang teknologi, dan wanita yang kesatria. “Sebagai seorang anak bangsa, saya merindukan supaya Indonesia bisa menjadi destinasi fashion internasional,” tambahnya.

Perancang yang berdomisili di Surabaya ini menilai keunikan karyanya terletak pada simple look yang dilengkapi dengan sentuhan yang lebih detail dengan tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi. Gaun-gaun rancangan Diana Putri ini dibandrol di kisaran 5 juta rupiah ke atas. Sejauh ini, karya-karyanya mendapat respon positif di Hollywood. Hal ini terbukti dari tersirat dari banyaknya selebriti Hollywood yang telah mengenakan busana rancangannya, seperti Ashanti, Carrie Underwood, Carmen Electra, Sabrina Carpenter, dan Toni Braxton. Disinggung mengenai target pasarnya, desainer asal Jawa Timur ini mengaku ia lebih fokus pada klien dan custom (pesanan khusus) di Indonesia. Sementara itu, fokusnya di Negeri Paman Sam lebih kepada klien dan press (publikasi).

Pada Art Hearts Fashion LAFW kali ini, Diana berkolaborasi dengan Yuling Hoo dari Le Ciel Design. Kepada Kabari News, Yuling menjelaskan bahwa ia menggabungkan unsur lekuk dan tekstur Indonesia, batu-batuan yang indah, dan teknik mekatronikal dalam konsep aksesoris dan hiasan kepala rancangannya untuk menunjang tema besar Srikandi yang diusung oleh Diana Couture. Sebagai penutup kolaborasinya di malam perhelatan mode yang diselenggarakan di Hotel Beverly Hilton tersebut, Yuling menyajikan sebuah sayap (wing) mekatronik dengan memadukan desain logam andalannya dengan konsep teknik mekanik dan elektronik. (Kabari1007)