Tren di industri kecantikan dipastikan akan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Dan tren itu tercipta karena adanya beberapa faktor di belakangnya. Tren itu muncul bisa dari faktor digital, seperti masifnya perkembangan sosial media.

Dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM seorang pakar kecantikan estetika memaparkan, “Lima tahun lalu orang ingin V-shape karena tren foto Selfie, orang ingin memutihkan kulitnya, dan yang lainnya. Dan itu kita alami di Klinik Miracle. Namun tren V-shape tidak lagi mendominasi pada 2018, karena perkembangan dari sosial media. Sekarang orang semakin beralih dan ingin tampil lebih real. Tak cukup hanya V-shape, karena jika bicara V-shape hanya dua dimensi dilihatnya,” tutur Dr. Lanny Juniarti saat di temui Kabari di Kawasan Sudirman, Jakarta.

Hal itulah yang mendasari Reshape, Relift dan Contouring akan menjadi tren pada 2018 ini. Reshape, Lanny menjelaskan, adalah prosedur membentuk kembali struktur wajah sehingga menjadi lebih ideal, terutama wajah bagian bawah agar terlihat lebih V-shape.

Sedangkan relift adalah mengencangkan atau mengangkat kembali kulit kendur terutama di wajah bagian bawah yang tampilan garis rahangnya tidak sempurna. Contouring  merupakan langkah pembentukan wajah untuk mengembalikan bentuk ideal dan proporsional antara setiap segmen agar terlihat sempurna secara 3 dimensi.
Lainnya, Dr. Lanny menambahkan, “Kami mengamati tren dan prediksi. Miracle cukup aktif ikut kegiatan ilmiah kecantikan di luar negeri bagian Barat dan Asia, di mana trennya berbeda-beda. Pada 2018 orang tidak hanya ada perubahan di fisik saja, namun juga agar terlihat estetik dan atraktif dengan perawatan. Termasuk dengan Reshape, Relift, dan Contouring yang akan meningkat kebutuhannya,” paparnya.

Di klinik tempat Dr. Lanny praktek, ia menyajikan perawatan unggulan untuk treatment Reshape, Contouring dan Relift dengan prosedur non invasive. Untuk mendapatkan tampilan dan kontur wajah ideal dari berbagai angle, perawatan terdiri dari Radiesse Filler, Aptos Excellence Total Lift, perawatan tanam benang terbaru dari klinik, juga Botox Cosmetic yang aman dan hasilnya efektif.
Tren digital seperti sosial media memengaruhi demand. Orang semakin eksis dan ingin diterima komunitasnya, sehingga tumbuh kesadaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan kulit dan memiliki kontur wajah ideal. Pada akhirnya, kondisi ini dapat meningkatkan self-esteem dan social acceptance di masyarakat. Orang pun dari berbagai generasi antusias merawat kecantikan.

“Dulu pelanggan yang datang umurnya di atas 40 tahun yang ingin membentuk wajahnya. Pada tiga tahun terakhir ini kebutuhan untuk mengubah bentuk wajah juga datang dari generasi yang lebih muda. Filler bibir dan hidung didominasi oleh pelanggan yang lebih muda. Terlihat, segmen umur konsumen dari industri estetika sangatlah luas,” katanya.

Dr Lanny menjelaskan lebih lanjut, terdapat 4 jenis tipe wajah untuk treatment “Reshape Relift Contouring”. Tipe pertama, Positive Ageing, merupakan tipe orang yang ingin mengatasi masalah penuaan, membuat tampilan wajah lebih muda terutama untuk mengatasi kehilangan volume pada wajah, menghilangkan kerutan atau mengencangkan kulit.

Tipe kedua adalah Transformation, yakni tipe orang yang ingin menyempurnakan bentuk wajahnya. Dari yang pipinya terlihat chubby menjadi lebih tirus dan ideal. Sedangkan tipe ketiga adalah Beautification, di mana orang tersebut ingin terlihat lebih cantik dan bentuk wajahnya lebih proporsional.
Keempat adalah tipe Correction, yaitu orang yang bentuk wajahnya kurang simetris. Ia melakukan perawatan untuk membuat kontur wajahnya jadi ideal.

“Dengan tren terbaru di tahun ini, Reshape, Relift, Contouring, klinik layanan kecantikan kami selalu berkomitmen memberikan layanan terbaik khas Miracle guna memenuhi demand masyarakat dalam bidang estetik,” pungkas Lanny.