KabariNews – Menjalani karir lebih dari 30 tahun sebagai perancang gaun pengantin, Tina Andrean membuat trobosan baru yaitu membuat gaun batik dengan sentuhan modern yang pas dikenakan untuk wanita Indonesia.

Desainer Tina Andrean mengeluarkan koleksi terbarunya dari label Heritage Culture bertajuk ‘Woman’s Heritage’ tepat di hari Kartini, 21 April 2016 lalu. Sebagai seorang perancang ia tertantang menciptakan karya yang mengangkat kain-kain batik tradisional. Ini sekaligus menjadi wujud nyata melestarikan budaya Indonesia, karena itu ia ingin masyarakat luas lebih mengenal dan mencintai batik lewat koleksinya.

“Batik menurut saya sangat eksklusif, spesifik dan unik dan dibuatnya juga handmade. Karena itu saya tertarik untuk membuat gaun dari batik tulis karena setiap motif memiliki karakter tersendiri” kata Tina pada Kabari.

Meski masih terbilang baru dalam menggunakan batik sebagai bahan dasarnya, istri dari Johnny Andrean ini tetap berusaha untuk merancang busana batik yang dapat dikenakan sehari-hari dan sesuai dengan berbagai kesempatan. Pada koleksinya kali ini Tina menampilkan gaun batik dengan sentuhan modern yang pas dikenakan untuk wanita Indonesia.

“Sebagai seorang desainer saya memikirkan wanita masa kini bisa tampil modern dengan kepribadian yang Indonesia. Batik adalah salah satu cerminan Indonesia dan memiliki daya tarik yang cukup kuat,” ungkap wanita berambut panjang itu.

Menampilkan 20 gaun batik tulis dalam empat segmen (cocktail dress, semi formal, formal dan evening dress), Tina mengeksplore berbagai batik tulis, di antaranya batik tulis sutera, batik katun tulis sutera ATBM, batik tulis sutera satin, serta batik sulam pada koleksinya. Berbagai motif, seperti batik Betawi, batik Pekalongan, batik Solo dengan paduan warna-warna segar semakin menambah kesan elegan di setiap gaun.

Tina merancang gaun batik tulis secara modern dengan tidak meninggalkan unsur-unsur tradisionalnya dan sentuhan feminin yang tercitra dari seluruh koleksinya ini. Kecintaannya terhadap seni batik tulis semakin bertambah sejak mempelajari tingkat kesulitan dalam pembuatan kain batik tulis. Semakin mengerti, Tina pun semakin menghargai setiap esensi dari detail batik. Tina berharap, batik dapat dicintai dan dilestarikan sehingga siapapun yang mengenakan batik terus bangga dengan warisan budaya bangsa. (1001)