Cerita dibuka dengan kegiatan
para santri di Pesantren Al-Hakim, sebuah pesantren di sebuah kota
kecil di Jawa Tengah. Disana ada tiga santri muda yang punya ambisi
berbeda. Yakni, Huda (Nicholas Saputra), sosok santri yang sangat taat.
Ia dititipkan di pesantren itu sejak umur 11 tahun dan bertekad
menemukan ibunya yang sedang mengadu nasib di Jakarta. Kemudian Syahid
(Yoga Bagus), yang tengah menghadapi masalah keuangan karena ayahnya
menderita penyakit ginjal. Sedangkan Rian (Yoga Pratama), berobsesi
menjadi pekerja film.

Huda sering menabung untuk mengejar
keinginannya bertemu sang ibu. Di tengah-tengah keinginannya tersebut,
ia bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo), penyanyi dangdut
aduhai yang membuatnya jatuh cinta. Huda kerap bingung melihat
kehidupan Dona yang jauh berbeda dengan kehidupan yang ia jalani di
pesantren. Namun Huda mengharapkan bantuan perempuan ini. Dona mengaku
punya teman di Jakarta yang bisa membantu Huda mencari ibunya.
Terciptalah hubungan unik diantara mereka.

Syahid yang
bingung bagaimana mencari uang untuk pengobatan sang ayah, akhirnya
menjual tanah milik keluarga. Syahid sempat kehilangan orientasi, ia
memutuskan bergabung ke dalam ajaran garis keras. Syahid ingin dirinya
kelak mati syahid, sesuai namanya. Psikologis Syahid memang sedikit
terganggu karena masalah yang dihadapinya itu.

Lain lagi cerita Rian, setelah lulus dari pesantren, ia dibelikan handycam oleh ibunya. Berkat handycam
itu, hasratnya untuk mempelajari film semakin bergelora. Setiap hari ia
mendatangi pertunjukan layar tancap yang sedang berkunjung ke kotanya
selama 2 minggu. Di sana ia bertemu Pak Toha (Butet Kertaradjasa) si
operator proyektor. Rian menjadi akrab dengan Pak Toha, bahkan meminta
Pak Toha untuk mengikutsertakan dirinya ke dalam rombongan Pak Toha.

Permasalahan semakin rumit ketika handycam
Rian ditemukan oleh salah satu pengurus pesantren. Ternyata isinya
macam-macam video yang menyebabkan mereka bertiga dan sang guru
terseret ke dalam penjara. Dalam hal tema, Film ini mengangkat sesuatu
yang boleh dibilang berbeda, meski muaranya masih pada soal cinta. (chika)

Produser: Nan T. Achnas, Adiyanto Sumarjono, Nurman Hakim
Produksi: IFI dan Triximages
Sutradara: Nurman Hakim
Penulis: Nurman Hakim
Pemain: Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Yoga Pratama, Yoga Bagus, Butet Kertaradjasa, Jajang C. Noer.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32434

Untuk melihat Berita Indonesia / Filem lainnya, Klik disini

Untuk Tanya Jawab tentang Artikel ini, Klik www.KabariForum.com,

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan