KabariNews, Teknologi IT seakan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Semakin canggih teknologi yang diciptakan manusia, semakin luas merambah pada kehidupan manusia. Segala sesuatu yang ada pada kehidupan manusia dapat diakses dengan teknologi melalui perangkat IT.

Melalui teknologi tersebut, manusia dapat saling mengenal satu sama lain dan mengenal peradaban manusia dengan budayanya. Melalui teknologi itu juga, manusia bisa mengetahui berbagai  jenis makanan atau kuliner dari bangsa lainnya.

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo

Sudah sejak lama teknologi IT juga sudah merambah ke dunia kuliner untuk memperkenalkan kuliner tersebut hingga ke sistem penjualannya dalam sebuah bentuk aplikasi.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Food Startup Indonesia (FSI) 2018. Outcome kegiatan FSI,yaitu untuk mengalirkan investasi mencapai Rp 25 miliar dari investor, platform yang mempertemukan pengusaha (Startup) di bidang kuliner.

Bermula dari sumber-sumber permodalan yang ada, baik dari financial investor maupun strategic partner dalam berwirausaha, 93 Startup kuliner telah terpilih untuk mengikuti rangkaian acara Demoday FSI 2018 dari tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus di Surabaya.

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo saat berada di Jakarta menjelaskan, di tahun 2018 Bekraf menyelenggarakan FSI di Surabaya. Open Call sudah sejak awal tahun dan terdaftar 337 Startup kuliner dari 113 kota di Indonesia.

“Beberapa kota yang baru terdaftar yaitu, Banyuwangi, Bintan, Bukittinggi, Gowa dan Papua. Kita sudah memilih 95 Startup yang nantinya tidak hanya bertemu dengan mentor dan investor, tetapi juga capacity building untuk scale up bisnis meraka,” tutur Fadjar Hutomo, Minggu (30/07).

Masih bersama Fadjar sapaan akrabnya, Bekraf perbesar hati, dimana FSI sejak dua tahun ini mendapat apresiasi dari industri kuliner termasuk dari Ventura Capital. Alumni FSI sendiri telah membentuk Paguyuban FSI sebagai sinergi pengembangan bisnis.

“Harapan saya, bisa menjadi kepanjangan tangan Bekraf untuk mengembangkan usaha di bidang kuliner,” kata Fadjar.

Di sisi lain, Direktur Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri, Sappe Sirait menambahkan, di bagian hilinya produk sudah jadi. Bagaimana produk ini bisa sampai ke tangan konsumen? Tugas kamilah untuk mencari akses pasar untuk mempertemukan produk yang dihasilkan dengan para konsumen.

Selain Sappe Sirait, Perwakilan Mentor dari Foodlab Indonesia, Bonnie Susilo juga menambahkan, Rangkaian acara FSI, yaitu tanggal 27 Juli sampai dengan 29 Juli 2018, akan diawali dengan Kreatifood. Dimana, peserta akan diperkenalkan dan melihat validasi market.

“Setelah Kreatifood, 93 Startup kuliner yag terpilih akan mengikuti Demoday pada tanggal 30 Juli hingga Agustus di Hotel Ciputra Surabaya,” jelasnya.

Mereka kata Bonnie akan mendapat mentoring dengan mentor yang berasal dari pelaku usaha kuliner yang sudah berpengalaman yang sekaligus akan membedah bisnis kuliner agar bisa meningkatkan kapasitas bisnis dan menarik investor.