Memasuki tahun 2025, saatnya merencanakan liburan tahunan dengan destinasi dan pengalaman baru yang berbeda dari sebelumnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak overtourism di destinasi populer, para pelancong kini beralih ke tujuan wisata yang lebih tersembunyi dan unik.

Mike Harlow, General Manager Scott Dunn Asia, menjelaskan bahwa perubahan ini dipicu oleh isu global seperti perubahan iklim dan overtourism. “Perjalanan mewah kini lebih berfokus pada eksplorasi destinasi secara berbeda, tidak lagi terbatas pada musim perjalanan tradisional. Banyak orang kini memprioritaskan perjalanan itu sendiri sebanyak destinasi yang dituju,” ungkapnya.

Eksplorasi Destinasi Alternatif
Destinasi “detour” menjadi tren utama pada 2025. Menurut laporan Unpack ‘25 Expedia Group, 63% pelancong mencari alternatif lokasi wisata dekat hotspot populer. Misalnya, Reims di Prancis, Cozumel di Meksiko, dan Fukuoka di Jepang menjadi pilihan baru dibandingkan Paris, Cancun, atau Tokyo.

Destinasi seperti Sardinia di Italia dan Bodrum di Turki, yang telah lama menjadi favorit lokal, kini menarik wisatawan internasional. Di Jepang, tur jalan kaki “Onsen Gastronomy: Noto” di semenanjung Noto menonjolkan keunikan budaya lokal, termasuk kuliner dan tradisi kerajinan tangan.

Kemewahan di Destinasi Baru
Penggemar kemewahan bisa menikmati pengalaman baru di hotel-hotel mewah yang berlokasi di destinasi tersembunyi. The Ritz-Carlton Fukuoka di Jepang telah menjadi ikon dengan satu kunci Michelin. Di Lombok, The Sira menawarkan pemandangan Gunung Agung dengan pantai pasir putih yang menawan.

Banyan Tree Haeundae di Busan, Korea Selatan, yang akan dibuka tahun depan, menghadirkan pengalaman santai dengan keindahan pantai dan budaya lokal, menjadi alternatif menarik dibandingkan Seoul yang ramai.

Noctourism: Keindahan Malam Hari
Tren “noctourism” membawa pelancong mengeksplorasi keajaiban malam seperti melihat Aurora Borealis, berburu bintang, atau fenomena langit malam lainnya. Greenland akan menjadi destinasi utama untuk menyaksikan gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 dan gerhana matahari sebagian pada 29 Maret 2025.

Di Tasmania, festival seni malam “Dark Mofo” kembali hadir dengan instalasi seni provokatif dan pertunjukan yang memukau. Sementara itu, fenomena alam seperti bioluminescent plankton di Vero Beach, Florida, dan parade penguin di Phillip Island, Australia, semakin menarik wisatawan ke tempat-tempat terpencil.

Wisata Kuliner Mendominasi
Asia Pasifik muncul sebagai destinasi kuliner utama. Kota seperti Manila, Mumbai, dan Pulau Jeju menawarkan pengalaman gastronomi unik. Di Jeju, restoran seperti The Flying Hog memanfaatkan bahan lokal untuk menghadirkan cita rasa khas yang tak terlupakan.

Kemewahan Perjalanan Kereta Api
Perjalanan kereta api mewah terus menjadi pilihan. Belmond’s Eastern and Oriental Express kini menawarkan perjalanan baru di Malaysia dengan aktivitas unik seperti eksplorasi gua di Perlis dan sesi memasak di Penang.

Di Eropa, Venice Simplon Orient Express akan menampilkan kereta tidur baru dengan desain yang terinspirasi seni Renaisans. Di Jepang, Twilight Express Mizukaze menawarkan perjalanan eksklusif melintasi wilayah Kansai dengan pemandangan spektakuler.

Wisata untuk Hidup Sehat
Perjalanan kini dipandang sebagai cara untuk meningkatkan kualitas hidup. Retreat kesehatan seperti Layan Life oleh Anantara di Phuket dan Revivo Wellness Resort di Bali menawarkan program yang menggabungkan teknologi canggih dengan terapi tradisional.

Sumber Foto: Porapak Apichodilok

Baca Juga: