Hujan mateor Perseid yang berlangsung pada 7- 15 Agustus
akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus. Peristiwa langka itu akan berlangsung mulai pukul 02.00 – 05.00
dini hari waktu setempat hingga menjelang subuh.

Fenomena alam ini bisa disaksikan penduduk Indonesia mulai
dari Aceh sampai Papua, sekitar 50-80 meteor per jam akan menghiasi langit.
Menurut pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) setiap menitnya akan
ada satu sampai dua meteor yang jatuh.

Menurut peneliti senior Astronomi dan Astrofisika Lapan,
Thomas Djamaludin, jika cuaca mendukung peristiwa ini bisa langsung disaksikan
tanpa menggunakan teleskop. “Syaratnya langit cerah, tidak terganggu polusi
cahaya dan medan
pandangan tidak terhalang,” ungkapnya.

Tak perlu khawatir tentang bahaya jatuhnya meteor,
dituturkan Thomas meski dalam jumlah banyak, ukurannya sampai ke bumi hanya butiran
pasir, karena akan habis terbakar saat melintasi atmosfir.

Hujan meteor Perseid merupakan satu dari delapan hujan meteor
yang dinantikan setiap tahunnya, pasalnya setiap bulan Agustus Perseid selalu
muncul.

Menurut Direktur Obervatorium Bosscha Hakim L Malasan, hujan
meteor itu terjadi karena bumi menabrak sisa debu dari ekor komet Swift-Tuttle.
Peristiwa itu berulang setiap tahun saat bumi melintas sesuai orbitnya. “Perseid
selalu muncul setiap tahun di bulan Agustus, debu komet itu banyak dan mengenai
atmosfir bumi” kata Hakim.

Hujan meteor kali ini bakal menjadi momen yang sayang jika dilewatkan. Bersamaan dengan waktu sahur, nampaknya peristiwa alam ini akan banyak disaksikan penduduk Indonesia. 

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35346

Untuk

melihat artikel Unik lainnya, Klik
di sini


Klik

di sini untuk Forum Tanya
Jawab

Mohon beri nilai
dan komentar di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :