Indonesia dipastikan bakal punya Geopark.
Bukan isapan jempol. Sejak tahun lalu, Indonesia ajukan dua objek ke pihak
UNESCO. Pertama Gunung Batur di Bangli, Bali
dan Karts di Pacitan, Jawa Timur. Penilaian bakal Geopark dunia itu akan
dilakukan pada bulan Juni depan.

Jika dua wilayah ini lolos mendapat
pengakuan serta nomor registrasi dan sertifikat dari Global Geopark Network
(GGN) oleh UNESCO, maka wilayah ini menjadi produk sekaligus branding baru
pariwisata Indonesia.
Bagi Indonesia
, label Geopark dunia sangat besar manfaatnya. Karena akan masuk sebagai
Jaringan Geopark Global (JGG). Tidak langsung JGG akan mempromosikan geopark Indonesia secara
internasional tanpa biaya besar . Berpengaruh juga bagi kemajuan ekonomi
masyarakat.

Dimungkinkan penanaman modal bila
geopark nasional telah resmi go-internasional. Menurut Direktur Produk
Pariwisata Kementerian Budpar Achyaruddin kepada Antara awal bulan ini, geopark
merupakan menajemen sumberdaya keragaman bumi (geodiversity), mencakup geologi,
biologi dan sosial-budaya. Sedangkan pengembangan geopark sendiri berpilar pada
aspek konservasi, aspek edukasi dan aspek pengembangan nilai ekonomi lokal
melalui pariwisata.

Jika dua wilayah ini lolos, akan mendapat
pengakuan serta nomor registrasi dan sertifikat dari Global Geopark Network
(GGN) oleh UNESCO. Maka wilayah ini akan menjadi produk sekaligus branding baru
pariwisata Indonesia.
Bagi Indonesia,
label geopark dunia sangat besar manfaatnya. Khususnya bagi kemajuan ekonomi
masyarakat. Jika lolos seleksi, maka wilayah ini akan masuk sebagai
Jaringan Geopark Global (JGG). Secara tidak langsung JGG akan promosikan dua tempat ini secara internasional tanpa biaya besar. Batur telah dikunjungi
secara informal oleh salah satu penilai GNN UNESCO Prof. Ibrahim Konggo.
Sedangkan Karts di Pacitan sudah dikunjungi dua profesor asal Malaysia, Ibrahim
dan Polsergia Yacob, yang mengelola Lankawi Geopark

Kelebihan Obyek.

Karts Pacitan yang terletak provinsi
Jawa Timur, memang memiliki keunikan. Karst itu sebenarnya rangkaian Pegunungan Seribu yang memanjang. Berawal dari Gombong (Jawa
Tengah) sampai Pacitan. Tepatnya pantai Tamperan. Itulah sebabnya, batuan karst
banyak menghiasi di kawasan pantai Pacitan. Tidak saja sisi geologinya yang
menarik. Tetapi juga, goa-goa dan arkeologi yang didukung dengan temuan ribuan
fosil peninggalan zaman prasejarah.

Sedangkan Gunung Batur dan Kintamani diajukan menjadi
kawasan geopark, dikarenakan daerah ini memiliki potensi
gunung berapi aktif dengan ekosistem perbukitan dan danau yang yang sangat
menawan. “Ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan geopark
pariwisata dunia,” kata Achyaruddin. Kabupaten Bangli secara keseluruhan
juga memiliki aksesbilitas yang sangat baik sebagai salah satu destinasi
pariwisata dunia. Jangka Panjang pemerintah juga merencanakan akan membangun
jalan kereta api mengelilingi Bali.

Manfaat bagi
masyarakat di sekitarnya juga banyak. Karena bila telah dikenal, geopark ini
akan mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak. “Sehingga ekonomi dan
kreatifitas kami juga akan meningkat,”kata Wayan Sunetra warga Bangli yang
tinggal di kawasan Kintamani. Selama ini Kintamani memang sudah banyak
didatangi turis. Khususnya turis domestik.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36353

Untuk

melihat artikel Nusantara lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported

by :