KabariNews – Kebanyakan artis identik sebagai public figure yang menyuguhkan berbagai macam karya seninya sebagai insan hiburan, tak terkecuali Ernest Prakarsa. Salah satu artis komika keturunan tionghoa sekaligus penulis buku Ngenest (Kadang Hidup Perlu Ditertawakan) ini dilirik sebuah Rumah Produksi, Starvision untuk menjadi penulis skenario, pemain, sekaligus menyutradarai film “Ngenest” dari kisah inspiratif menjadi sebuah film  Drama Komedi.

“ Pengalaman saya membaca bukunya dan menangkap pesan yang disampaikan buku-buku itu, cukup membuat yakin kalau Ernest seorang penulis handal yang pasti bisa menulis skenario. Melalui pembicaraan singkat, Saya minta Ernest bermain dan menyutradarai. Alasannya, kisah ini refleksi dari kehidupan Ernest di masyarakat sebagai warga keturunan, pengalaman yang sekilas nampak lucu padahal Ngenest, ujar Chand Parwez, dalam konferensi Pers “Ngenest the Movie”, Jakarta (15/12).

Bagi Ernest, film yang mengadaptasi dari bukunya ke layar lebar adalah suatu kehormatan, karena Ia merasa karyanya mendapat perlakuan secara hormat dan apresiasif, bukan semata sebagai sebuah komoditi yang potensial secara bisnis.

“Sepanjang karir saya, saya jarang sekali bertahan lama di zona nyaman, oleh karenanya saya memberanikan diri mengambil tantangan ini agar saya bisa belajar dan lagi-lagi memasuki dunia yang baru”, ujar Ernest.

Kisah sensitif terhadap fenomena sosial dalam film ini memberi harapan kepada penonton untuk mendapat pesan inspiratif. Ernest ( Pemeran Utama) dalam film ini menunjukkan sebagai warga keturunan cina yang selalu mendapat bully dari sekelompok teman-teman dari SD, SMP, SMA hingga era Kerja.

Ia tumbuh besar di masa Orde Baru, dimana diskriminasi terhadap etnis cina masih begitu kental, Ernest menghadapi masa kecil dan remaja yang cukup berat. Bullying menjadi makanan sehari-hari, Ia pun berupaya untuk berbaur dengan teman-teman pribuminya, meski ditentang oleh sahabat karibnya Patrick yang juga keturunan cina. Sayangnya berbagai upaya yang Ia lakukan tidak juga berhasil, hingga Ernest sampai pada kesimpulan bahwa cara terbaik untuk bisa membaur dengan sempurna adalah dengan menikahi  seorang perempuan pribumi walaupun belum bisa menyelesaikan pergumulan Ernest.

Film Ngenest (Kadang Hidup Perlu Ditertawakan) akan jadi hiburan cerdas yang bisa dinikmati keluarga di akhir tahun dengan pesan inspiratifnya. (1011)