KabariNews – Pada tahun 2012, sutradara asal Amerika Serikat Joshua Oppenheimer merilis karya dokumenternya yang berjudul The Act of Killing (Jagal). Film tersebut menyoroti para pelaku pembunuhan anti-PKI dalam tragedi 1965. Dua tahun kemudian, Joshua meluncurkan karya dokumenter berjudul The Look of Silence (Senyap) sebagai film pendukung ‘Jagal’. Berbeda dengan Jagal, fokus film Senyap terletak pada tokoh Adi Rukun, yang baru dilahirkan ketika kakaknya yang bernama Ramli menjadi korban pembantaian gerakan anti-PKI di Tanah Air. Pembuatan film ‘Senyap’ berawal dari pertemuan dan interaksi Joshua dengan Adi selama proses syuting film ‘Jagal’ di Sumatera Utara.

Seperti halnya film ‘Jagal’, film ‘Senyap’ juga cenderung mendapatkan respon positif dari para pengamat dan penonton film di seluruh penjuru dunia. Selain memborong banyak penghargaan dari berbagai film festival mancanegara seperti Grand Jury Prize dari Venice Film Festival dan Independent Spirit Award, film Senyap juga masuk dalam nominasi peraih Piala Oscar untuk kategori film dokumenter panjang tahun ini. Dalam kategori tersebut, film Senyap bersaing ketat dengan empat dokumenter panjang lainnya, seperti Amy, Cartel Land, Winter on Fire: Ukraine’s Fight For Freedom, dan What Happened, Miss Simone?

Beberapa jam sebelum menjejakan kakinya di gelaran karpet merah ajang Piala Oscar, Adi Rukun (AR) berbagi kisah dengan KabariNews (KN) di Los Angeles.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital