KabariNews – Grup band Kla Project akan kembali hadir menyapa penggemarnya melalui konser tunggal. Grup band asal Yogyakarta ini memang sejak tiga tahun belakangan tidak terdengar suaranya, namun bukan berarti mereka bubar. Buktinya kini mereka disibukkan dengan persiapan konser bertajuk Passion, Love and Culture di Taman Ismail Marzuki, pada 15 Desember mendatang.

Pada konferensi pers persiapan konser, mereka berjanji konser kali ini akan dibuat lebih istimewa. Dan untuk pertama kalinya tiga musisi kondang yang terdiri dari Katon Bagaskara (vokal), Romulo “Lilo” Radjadin (gitar) dan Adi Adrian (piano) ini akan menampilkan pertunjukan musik bernuansa etnik nan unik. DSC_0415, dalem

Johan Oerip Widjaja, Direktur Utama Kla Corporation sekaligus promotor konser memastikan panggung musik ini bakal dikenang manis oleh Klanis, sapaan khas penggemar band yang populer dengan hitsnya Yogyakarta pada tahun 90 –an.

Lagu-lagu Kla Project terkenal ‘dalam’ dan penuh rasa melankolis. Untuk menambah suasana lebih mendalam, Kla Project bakal mengeskplor musikalitas mereka dengan menggandeng pemusik dan menambahkan alat musik tradisional dari berbagai daerah. Lagu-lagu yang ngehits pada masanya pun akan ditampilkan dengan aransemen musik daerah. Ada beberapa karawitan daerah yang dipilih dan nantinya akan kolaborasikan dengan lagu-lagu hits Kla Project di konser nanti, yakni gamelan Bali, Jawa, Sunda, Batak dan lainnya.

“Tantangannya justru di situ. Kla Project bakal asyik memainkan lagu-lagu dengan kemasan musik etnik. Ini salah satu cara Kla Project mengapresiasi musik daerah di Indonesia yang kaya,” ungkap Johan Oerip saat konferensi pers, di Jakarta, Rabu, (2/10).

Ide menggabungkan musik etnik di lagu-lagu Kla Project digagas pada awal tahun 2016, Katon, Lilo dan Adi yang sudah melegenda rupanya haus untuk selalu menghasilkan karya istimewa bagi penikmat musik Tanah Air.

Dalam konsernya nanti rencananya dibagi menjadi dua segmen besar. Pertama Kla Project membawakan lagu-lagu hits mereka dalam kemasan musik atau aransemen musik etnik. Sementara di segmen lain, mereka tetap akan membawakan single hits dengan ‘rasa lama’ atau aransemen asli.

“Kami juga mempertimbangkan selera penggemar mereka, artinya tetap ada musik lama untuk membuat konser makin menggigit, “ tutur Johan.

Tiket konser dibagi dalam berbagai kelas, untuk kelas Platinum dibandrol dengan harga Rp. 2.250.000, kelas Gold dibandrol seharga Rp 1.700.000, kemudian untuk kelas Silver dibandrol seharga Rp 1.100.000 dan kelas paling rendah yakni kelas Bronze tiket dipatok dengan harga Rp 500.000.

Dengan kapasitas 1.200 kursi, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Kla Project berharap bisa menghibus para penikmat musik tanah air terutama para Klanis dari beragam usia, yakni usia mapan yang mana masa remajanya dihibur oleh hits-hits mereka di era akhir tahun 1980-an sampai generasi milenial sekarang di era tahun 2000-an.