KabariNews – Sejumlah aktivis pecinta lingkungan Greenpeace melakukan aksi penyetopan kapal penangkap tuna, yaitu kapal MV Lung Yuin, di Kaoshiung, Taiwan.

Salah satu peserta aksi ini merupakan aktivis Greenpeace asal Indonesia, yakni Muhammad Adhonian Canarisla, atau yang biasa disapa Adhon.
Adhon dan aktivis lainnya melakukan aksi merantai diri di jangkar kapal Lung Yuin sambil membawa spanduk bertuliskan “The Last Tuna” dan “FA, Investigate Now”.

Berdasarkan siaran pers yang diterima redaksi KabariNews.com, Senin (24/01), aksi yang dilakukan Adhon dan kawan-kawannya tersebut dimaksudkan agar pemerintah Taiwan, khususnya otoritas Taiwan Fisheries Agency (FA) segera melakukan investigasi terhadap perusahaan pemilik kapal tersebut.

Mereka menilai bahwa dalam operasinya, kapal Lung Yuin telah melanggar hukum Taiwan dan melakukan penangkapan ikan tuna secara ilegal.

Dengan menggunakan kapal Rainbow Warrior, aksi ini telah dilakukan Adhon dan rekannya selama dua hari berturut-turut.

Dikutip dari situs resmi Greenpeace.org/seasia/id, Adhon telah bergabung bersama Greenpeace selama enam tahun, yakni sejak pertama kali kantor Greenpeace berdiri di Indonesia dan membuka kesempatan untuk mereka yang ingin menjadi bagian dari climbing team.

Selain aksi ini, Adhon juga pernah mengikuti kegiatan serupa, yaitu aksi menghentikan sebuah kapal bermuatan minyak kelapa sawit yang pergi meninggalkan Indonesia selama tiga hari berturut turut.

Saat itu ia juga memanjat jangkar kapal dan mendapat perlawanan dari anak buah kapal dengan menyemprotkan air lewat selang pemadam kebakaran dari atas kapal.