Masih ingat film Lord of The Rings? Film yang diambil dari
novel karya J.R.R Tolkiens menceritakan tentang cincin ajaib yang harus
dihancurkan karena keberadaannya begitu berbahaya. Cincin tersebut dititipkan
kepada Frodo Baggins, seorang hobbit yang berukuran sepinggang manusia.
Percayakah Anda dengan keberadaan mahluk tersebut?

Pada 2003 ditemukan tengkorak kecil dari spesies yang mendekati
manusia di pulau Flores, Indonesia. Ukuran dari tengkorak
itu 1/2 dari ukuran tengkorak manusia. Diperkirakan spesies ini adalah jenis
manusia kerdil dari masa lampau. Spesies ini diberi nama Homo Floresiensis
karena ditemukan di Flores.

Dari temuan tengkorak itu, peneliti memperkirakan tubuh
mahluk itu hanya separuh dari manusia biasa. Tinggi mereka sekitar
60-120 cm, dengan rata-rata 100 cm.

Tengkorak yang ditemukan di Liang Bua, salah satu Gua di
Flores, dinyatakan sebagai spesies baru yang mendekati manusia. Beberapa
peneliti menyatakan  mereka hidup pada
17000 tahun yang lalu. Bentuk tengkorak spesies ini mirip dengan Homo Erectus, tapi
ukuran tengkoraknya lebih lebih kecil.

Perdebatan mengenai spesies ini masih terus berlanjut. Pada
tahun 2007, ditemukan bantahan mengenai Homo Floresiensis adalah manusia,
karena struktur tulang spesies ini berbeda dari tulang homo sapiens (manusia
modern). Spesies ini mungil dan tidak mewakili manusia kerdil mana pun. Mereka
berjalan dengan menggunakan kaki pendeknya, namun mampu berjalan jarak jauh dan
diperkirakan hidup terisolasi di sebuah pulau.

Dalam penelitian terdapat interpretasi bahwa Homo
Floresiensis
ini lebih primitif dari pada homo sapiens. Terlihat dari bentuk
tulangnya yang lebih kecil dari homo sapiens dan belum mengalami evolusi yang
berarti.

Prof. Dr. Teuku Jacob,  guru besar bidang Antropologi Universitas Gadjah
Mada juga mengajukan bantahan. Sependapat dengan Robert B. Eckhardt dari Penn State University, menurutnya fosil ini berasal dari orang
katai Flores yang menderita penyakit
mikrosefali, yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil.. Fosil yang ditemukan
bukanlah spesies baru, melainkan manusia modern dalam bentuk kerdil.

Pendapat yang dirilis dalam jurnal Proceeding of Royal
Society B: Biological Sciences,
pada bulan Maret 2008,   menyatakan bahwa faktor penyebab kerdil karena
kekurangan gizi.  “Kami yakin mereka
homo sapiens namun dengan penyakit ini. kretinisme lahir tanpa
kelenjar tiroid,” ujar Peter Obendorf dariSchool of Applied Sciences, RMIT University.

Pada sebuah simposium, Michael J. Morwood, arkeologi dari
Universitas Wollongong, Australia, yang merupakan salah satu penemu tengkorak itu
mengatakan bahwa setelah investigasi lebih lanjut, diketahui spesies ini telah
ada di Flores sejak 880.000 tahun yang lalu dan diasumsikan sebagai nenek
moyang dari hobbits. “Tetapi tidak ada satupun dari tulang belulang mereka
yang ditemukan, sehingga belum bisa diidentifikasi dengan jelas.” Selain
itu belum ada jasad manusia modern yang ditemukan pada 11000 tahun  yang lalu.

Enam tahun setelah tengkorak ini ditemukan masih tetap
menjadi perdebatan para ahli. Para peneliti
berharap mereka dapat memperoleh DNA sehingga dapat memberikan perspektif baru
mengenai evolusi dan silsilah manusia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33023

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / National lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket