Dengan jumlah 1,3 miliar penduduk dan wilayah yang terbentang luas hingga berbatasan langsung dengan Rusia di Eropa, kebesaran China memang tak bisa ditampik. Di yakini, di Chinalah pertama kali tumbuh peradaban manusia.

Kebudayaan China termasuk luar biasa kaya. Karya-karya sastranya, tarian budayanya, sumber daya alamnya, sampai taktik politik dan taktik perang ala China sering dijadikan rujukan para ahli.

Sejak dinasti terakhir runtuh pada tahun 1912, kondisi dalam negeri China penuh dengan huru-hara. Selepas cengkraman rezim dinasti, rakyat China harus berhadapan dengan masa-masa sulit yang melanda dunia, termasuk pecahnya perang dunia I tahun 1914, perang saudara dan perang dunia II tahun 1945.

Seusai perang dunia ke II, muncullah kekuatan politik baru berbasis komunis dan sosialis. Dalam perang saudara mereka berhasil menumbangkan kekuatan China lama dan mendirikan “Negara baru”  bernama Republik Rakyat China. Zhou Enlai tercatat sebagai Perdana Menteri dibawah Negara Republik Rakyat China.

Sejarah kemudian bergulir, perlahan tapi pasti China  membangun kekuatan negaranya.

Selepas krisis global 1998, China melakukan transformasi besar-besaran. Geopolitik Asia kala itu memang panas, banyak ekonomi Negara Asia bertumbangan karena krisis moneter dan krisis multidimensi termasuk di Indonesia.

Sebetulnya saat krisis terjadi, China relatif tak ikut tergoyang. Namun gejolak kawasan membuat China segera berkaca, bahwa krisis seperti di Indonesia dapat terjadi kapanpun. China segera membuat kebijakan-kebijakan yang konsisten hingga sekarang.  Seperti memberantas korupsi, pengetatan anggaran, melindungi buruh dan petani lokal dan memberi kemudahan bagi para investor, membangun sistem birokrasi yang bersih dan ramping terutama untuk memancing investor.

Hasilnya? Rata-rata pendapatan perkapita penduduk di China sudah mencapai 1000 dollar AS. Pertumbuhan produk domestik bruto China tahun 2006 mencapai 10.7 persen. Dan inilah pertama kalinya sepanjang sejarah China pertumbuhan ekonominya selalu diatas 10 persen dalam empat tahun terakhir!

Tapi orang barangkali sering membaca data-data tersebut, tapi apa sih yang  realisasi yang terlihat dari kemajuan China ini? Banyak investor yang sekarang mulai beralih  ke China. Mereka membuka kantor-kantor cabang, membangun pabrik, membuka jalur penerbangan, jalur distribusi, sector property China kini bahkan memasuki tahapan yang dashyat perkembangannya. Coba lihat Beijing, atau Macau sekarang, gedung-gedung menjualang tinggi. Apa dampak paling nyata dari semuanya? Lapangan pekerjaan terbuka, 

Banyak yang memprediksi, China akan menjadi pesaing kuat Amerika sebagai Negara adidaya atau super power. Kenyataan memang mengarah demikian, semua kemampuan teknologi yang dimiliki Amerika relatif bisa juga dikerjakan China kalau tidak dikatakan menyamai. Dalam hal militer, satu-satunya kekuatan yang barangkali ditakuti Amerika adalah China. Sejarah menulis, Amerika  amat enggan membuka front dengan China.

Hampir di setiap lini produk China tersebar. Manufaktur, tekstil, meubel, minyak dan gas bahkan Universitas-Universitas China kini mulai dilirik oleh banyak para mahasiswa dunia.

Kalau ditarik garis lurus, selepas dari masa dinasti kerajaan, hitungannya China mulai menjadi sebuah “Negara” bersamaan dengan merdeka Indonesia, yakni rentang 1940-1950. Tapi kenapa China begitu perkasa?  Jawabannya bisa beragam, tapi yang jelas China memiliki arah kebijakan yang jelas dan konsisten. Sekali tampil China seolah membuka kotak Pandora bahwa demokrasi tidak serta membuat sejahtera. Namun bagi Amerika, China tetaplah pesaing.(Yayat)