Berangkat dari diskusi informal saat acara inaugurasi
Presiden Obama Januari lalu, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat , Sudjadnan
Parnohadinigrat, sempat membisikan niat kepada penulis. Niat untuk mengadakan
suatu acara besar pameran dan fashion show batik, yang kemudian coba saya teruskan
ide tersebut ke Maya Soetoro-Ng lewat telepon agar berpartisipasi dan
meminjamkan batik batiknya koleksi almarhumah ibundanya, Ann Dunham.

Ann-Dunham pernah tinggal di Indonesia
bersama suaminya Lolo Soetoro pada tahun 60-an dan bersama Barack kecil dan
Maya. Beliau mulai jatuh cinta dengan batik. Sebagian besar koleksinya adalah
batik-batik tradisional dan pasar. Terbiasa dengan kehidupan pasar dan mencium
bau batik wax di daerah Pasar Burung Ngasem di Taman Sari dimana mereka
tinggal. Selama di Indonesia, Ann Dunham bekerja di beberpa tempat, yakni Ford
Foundation,  kemudian USAID dan terakhir bergabung
dengan World Bank, sebagai pemimpin program usaha kecil menengah untuk
perempuan miskin.

Begitu Maya Soetoro menyatakan bersedia dan siap membantu, Chalif Akbar  Tjandraningrat, selaku konselor di Kedutaan
Washington berangkat menemui Maya sendiri di Hawaii sekaligus untuk mengambil koleksi
batik tersebut.

Sejak awal bulan Juni kemarin, sekitar 20 keleksi kain batik dan 2 lembar
selendang dari Yogyakarta, Solo, Indramayu, Tuban dan Cirebon akhirnya sukses dipamerkan
di lima kota besar Amerika. Mereka adalah San Francisco,
Los Angeles, Chicago, Houston, dan terakhir New York.

Acara puncaknya sendiri diadakan di Mandarin Hotel Washington DC pada 8 Agustus
lalu oleh KBRI Washington DC dan BKPM. Selain dihadiri segenap duta besar dan
segenap staf KBRI di Washington, acara juga dihadiri oleh Muhamad Lufti, Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal dan istri. Hadir pula desainer Bianca Adinegoro dengan
Citra Tenun Indonesia
dan Mattiebelle Gittinger (Peneliti senior bidang tekstil negara-negara Asia Tenggara).

 
Sekitar 550 tamu termasuk belasan keluarga Maya Soeotoro-Ng dan kerabat dekat
dari Yogyakarta, Jakarta, Bandung, LA dan SF memadati ruang formal gala reserved dinner sambil dijamu oleh
peragaaan busana tenun dari Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano. Ada pula tarian daerah yang
dipersembahkan oleh Jendela Budaya Dance Studio.  Tak ketinggalan menutup  acara penampilan
konser angklung oleh Daeng Soetigno.

Untuk perhelatan ini, sekitar 65  team didatangkan langsung dari Jakarta termasuk kokinya
untuk menyuguhkan gado gado dan nasi goreng.

Puas menghadiri acara, para tamu yang hadir juga senang bisa membawa pulang
oleh-oleh Angklung bambo dan bingkisan dari para sponsor termasuk Cartier dan
Sisley.

Pameran masih akan berlangsung hingga 23 Agustus mendatang di Textile Museum  Washington DC. Jika berminat silakan datang,  acaranya tak dipungut biaya alias gratis. (teks dan foto: Amron Paul Yuwono)

Klik http://www.voanews.com/indonesian/pop_notes.cfm

Klik “Galleries : Kabar Dari USA” pada daftar menu di halaman depan untuk menyimak koleksi foto acara.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33596

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Exclusive lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :