Pada 9 Maret lalu, Obama mencabut larangan terhadap penggunaan dana pemerintah federal untuk penelitian stem cell sekaligus memberikan suaranya untuk Stem Cell Research Enhancement Act of 2005 yang sebelumnya di veto oleh Bush.

Pencabutan
ini bukan hanya bermaksud mendukung pengembangan penelitian di masa
depan tapi juga merupakan panggilan hati nurani untuk saling menjaga
demi meringankan penderitaan manusia, disertai rasa tanggung jawab.
Artinya, tidak akan mentolerir penyalahgunaan penelitian untuk
pengembangan kloning. Menurutnya, kebijakan ini berdasarkan fakta
medis, bukan politis atau agama. Obama memastikan penelitian tidak
membuka pintu penggunaan kloning untuk reproduksi manusia.

Kebijakan ini banyak didukung oleh para ahli medis. Menurut Larry Soler, Vice President JDRF (Juvenile
Diabetes Research Foundation) di New York mengatakan, ini membawa angin
segar untuk dunia medis baik bagi manusia maupun binatang. Dengan
pengembangan teknologi ini akan mengurangi penderitaan makhluk hidup.
“Selama delapan tahun lamanya, kami menunggu ini. Maka sekarang, kami
makin semangat dengan dukungan penuh Presiden dan federal yang pasti
memberikan manfaat bagi jutaan orang,” lanjutnya.

Dapat ditebak hal ini menimbulkan pro kontra dari masyarakat. Tapi National of Health Institutes (NIH), Maryland, tidak menutup telinga. Mereka menampung aspirasi masyarakat untuk merilis pedoman tentang penelitian stem cell
berstandar etika dan ilmiah. Maksudnya, untuk tidak membatasi ruang
gerak para peneliti dan tak perlu beralih ke negara lain yang terbuka
soal stem cell, seperti Korea, China, Inggris, Yunani dan negara Eropa lainnya. Diharapkan pedoman ini akan dirilis dalam waktu dekat.

Pro dan Kontra

Di
Amerika, argumentasi penolakan muncul dari kalangan pemuka agama
Katholik serta aktivis kelompok Anti-Abortion, Pro-Life dan Pro-Choice.
Michael Steele, orang pertama berkebangsaan Afrika-Amerika yang menjadi
ketua Republican National Committee termasuk yang kontra.
“Presiden memang seharusnya berbicara tapi tidak pantas untuk
mengesahkan hal itu,” komentarnya. Alasannya tidak setuju karena
berkaitan dengan rasa kemanusiaan.

Yang cukup menarik
perhatian adalah saat Obama berpidato dalam wisuda mahasiswa di
Universitas Notre Dame, Indiana, 17 Mei lalu. Ketika itu beberapa
demonstran ditangkap termasuk Alan Keyes, seorang pemuka agama Katolik
Roma karena berdemonstrasi menentang kedatangan Obama.

Universitas
ini merupakan Universitas Katolik sehingga saat murid, orang tua murid
dan para staf pengajar mendengar bahwa Obama akan datang, mereka
sebagian menentang. Mereka menyatakan tidak setuju dicabutnya peraturan
tentang stem cell , terutama yang berkaitan dengan isu aborsi.

Kardinal Justin Rigali, ketua Komite United States Conference of Catholic Bishops
(USCCB) sekaligus aktivis Pro-Life menulis surat kepada Kongres tentang
pentingnya menolak penganiayaan terhadap kehidupan manusia atas nama
ilmu pengetahuan dan meminta semua orang mendukungnya. Begitu pula para
pemuka agama di Vatikan yang mengaku pada saat pelantikan Obama, mereka
serta penduduk Vatikan menyambut gembira tapi juga was-was bila Obama
akan mengesahkan beberapa peraturan yang menurut mereka bertentangan
dengan agama. Dan terbukti sekarang Obama mendukung riset stem cell ini.

Pro-Life
merupakan kelompok yang percaya bahwa pemerintah memiliki kewajiban
untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, kualitasnya, serta
menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Pro-Life sangat anti aborsi,
hukuman mati, bunuh diri, perang, semua hal yang berkaitan dengan
menghilangkan nyawa manusia. Karena itulah, alasan pengembangan stem cell lewat pembiakan embrio manusia menyebabkan mereka marah. Menurut mereka hal itu bisa mengarah ke legalisasi aborsi.

Sedangkan
Pro-Choice mengatakan bahwa otonomi individu tidak terbatas pada sistem
reproduksi mereka sendiri sepanjang tidak melanggar otonomi orang lain.
Mereka menganggap tindakan aborsi, penggunaan kontrasepsi, persalinan,
merupakan otonomi dan pilihan individu. Asal dilakukan untuk suatu
kebenaran atau alasan tertentu seperti kesehatan. Menurut mereka,
pemerintah tidak memiliki hak turut campur dalam memutuskan apakah akan
melanjutkan kehamilannya atau tidak bagi perempuan.

Di
Amerika, Pro-Choice dianggap sebagai pro aborsi. Karena itulah sangat
bertentangan dengan Pro-Life yang menganggap kehidupan manusia adalah
suci dan harus dilindungi oleh pemerintah, apapun alasannya.

Sedangkan menurut para peneliti medis, stem cell
telah memberikan secercah harapan untuk menyelamatkan nyawa makhluk
hidup. Jadi sebenarnya hal itu tak perlu diperdebatkan lebih panjang.
Apalagi stem cell tak lagi berpatokan pada embrio manusia
saja tapi juga kulit manusia, gigi bayi yang tanggal, serta darah tali
pusat bayi. Kalau pun diambil dari embrio, dipastikan diambil dari sisa
embrio di klinik kesuburan.

Matthew Wilson, dokter hewan
dari Monument Road Animal Hospital-Jacksonvile, Florida, mengatakan
bahwa ini penemuan yang menakjubkan, karena bukan hanya dapat digunakan
untuk manusia tapi juga binatang. Wilson telah berhasil menggunakan stem cell untuk menyelamatkan nyawa seekor anjing dari Hip Dysplasia. Menurutnya pemanfaatan stem cell untuk binatang itu aman dan tidak kontroversial.

Berbeda
dengan JoLynn Foster dan Matthew Metzinger, mahasiswa dari Arkansas.
Meski keduanya anti aborsi tapi mereka mengatakan bukan berarti tidak
respek lagi dengan Obama. “Biarkan dia (Obama) menyatakan pandangannya
karena dia juga memiliki kebebasan untuk memilih,” kata Matthew. Mereka
berharap akan menemukan solusi yang baik bagi semuanya. Karena tentunya
mereka mendukung pengembangan penelitian apalagi untuk menyelamatkan
nyawa manusia.

Alexander Maksimov yang menemukan istilah stem cell
pada tahun 1908, yang kemudian dilanjutkan oleh ‘duet’ Ernest McCulloh
dan James E. Till ini pasti tak menduga bahwa penemuan ini akan jadi
bahan perdebatan seabad setelahnya. Perdebatan yang belum berujung. (riana)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33125

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Main Story lainnya, Klik disini

Untuk Tanya Jawab tentang Artikel ini, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :