Washington, Kabarinews.com,-
berikut ini salinan lengkap sambutan Obama dalam acaera buka puasa bersama di
Gedung putih bersama kaum muslim Amerika dan para undangan seperti diterima
redaksi Kabarinews.com dari Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.

” Silahkan
duduk saudara-saudara. Terima kasih. Saya sangat bergembira menjadi tuan rumah
bagi anda untuk menandai bulan yang sangat spesial ini di White House – Selamat
Ramadan.

 Dengan
rasa hormat Saya ingin menyampaikan ucapan selamat datang kepada para korps
diplomatik, juga kepada beberapa pejabat pemerintah, serta anggota Kongres
terhormat, termasuk dua anggota muslim yang pertama kali menjadi anggota
Kongres–Keith Ellison dan Andre Carson.  Ada dimana mereka?  (tepuk tangan) 

Saya
juga ingin menyebut beberapa nama sebagai tanda terimakasih. Senator Richard
Lugar ada di sini, beliau adalah anggota penting dari Komisi Luar Negeri. Ada di mana Dick
Lugar?  Oh, Itu dia.  (tepuk tangan.)  Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, John Conyers, Ketua Komisi Yudikatif (tepuk tangan.)  Anggota
Dewan Rush Holt juga ada di sini. Terima kasih, Rush.  (tepuk
tangan.)  Apakah kursi tersedia untuk Anda, Rush?  (Tertawa.)

ANGGOTA
DEWAN HOLT:  Saya sedang  menuju ke Kereta Api.  (Tertawa.)

PRESIDEN: 
Saya mengerti.

Juga
hadir di sini – Menteri Pertahanan Gates. Menteri Gates (tepuk tangan.) Jaksa
Agung, Eric Holder (tepuk tangan). Dan Menteri Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan, Kathleen Sebelius hadir di sini (tepuk tangan).

Dan
terutama, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada umat Muslim Amerika dari
berbagai latar belakang kehidupan yang hadir di sini. Ini hanyalah sebagian
dari upaya kita untuk merayakan Ramadan, dan melanjutkan tradisi panjang
menggelar acara buka puasa bersama di sini di Gedung Putih. 

Bagi
milyaran umat Muslim, Ramadan adalah saat untuk berserah diri dan merenung
secara penuh. Saat untuk mengabdi dan membantu mereka yang membutuhkan. Juga
menjadi saat bagi keluarga dan sahabat untuk berkumpul dalam perayaan keyakinan
dan komunitas mereka, serta rasa kemanusiaan bersama yang kita anut. Dalam
semangat inilah saya menyambut Anda semua di Gedung Putih.

Acara
buka puasa bersama juga sedang dilakukan mala mini di meja-meja makan dan
mesjid-mesjid di seluruh 50 negara bagian di bulan Ramadan ini. Seperti kita
ketahui, Islam adalah bagian dari Amerika. Dan seperti penduduk Amerika yang
lebih luas, komunitas Muslim Amerika adalah salah satu dinamika dan keragaman
yang luar biasa – dengan keluarga dari rentang generasi ke generasi dan turunan
imigran terkini; dengan umat Muslim dari berbagai ras dan etnis, dan dengan
akar di setiap sudut dunia ini.

Kontribusi
umat Muslim pada Amerika Serikat sudah tak terhitung banyaknya oleh karena umat
Muslim telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan negara
kita.  Umat Muslim Amerika meraih sukses dalam dunia usaha dan hiburan;
dalam bidang kesenian dan olah raga; ilmu pengetahuan dan kedokteran. Dan di
atas itu semua, mereka merupakan orang tua yang sukses, tetangga yang baik, dan
warga negara yang aktif.

Oleh
karena itu, pada kesempatan kita merayakan Bulan Suci Ramadan ini, kita juga
merayakan kontribusi umat Muslim dalam memperkaya Amerika dan kebudayaannya —
baik kontribusi besar maupun kecil. Bersama kita pada malam ini, kita melihat
contoh kecil dari kontribusi tersebut.  Saya ingin bercerita sedikit
kepada Anda.

Putra
Elsheba Khan yang bernama Kareem melakukan pengorbanan besar bagi negaranya
ketika ia gugur di Irak.  Kareem menjadi tentara setelah ia menamatkan
sekolah menengah.  Dalam karirnya, ia dianugerahi tanda jasa Purple Heart
dan Bronze Star.  Ia pun dikagumi oleh rekan-rekannya sesama
tentara.  Mengenai putranya ini, Elsheba berkata, “Ia selalu ingin membantu
dengan cara apapun yang ia bisa.”  Malam ini, ia telah dikebumikan di
tengah-tengah ribuan pahlawan lain di Pemakaman Nasional Arlington.  Sebuah tanda berbentuk bulan
sabit terukir di batu nisannya, sebagaimana tanda salib Kristiani atau bintang
Yahudi terukir pada batu-batu nisan lainnya.  Orang-orang Amerika yang
gagah berani ini dipersatukan dalam kematian sebagaimana mereka dipersatukan
ketika masih hidup — oleh sebuah komitmen pada negara dan nilai-nilai yang
kita anut.

Salah
satu dari nilai-nilai tersebut adalah kebebasan untuk menjalankan agama Anda –
sebuah hak yang tercantum dalam Amandemen Pertama Konstitusi kita. Nashala
Hearn dari Muskogee, Oklahoma, yang bergabung dengan kita,
mempertahankan hak tersebut diusianya yang belia. Ketika sekolah melarangnya
mengenakan jilbab, ia memprotes dengan mengatakan bahwa jilbab adalah bagian
dari agamanya.  Departemen Kehakiman mendukungnya, dan ia memenangkan
haknya untuk menjalankan keyakinannaya.  Ia bahkan melawat ke Washington untuk
memberikan kesaksian di hadapan Kongres. Kesaksiannya mengatakan bahwa
toleransi jauh lebih mulia ketimbang ketidakpercayaan – ketika ia pertama kali
mengenakan jilbab ke sekolah, ia bilang, “saya menerima pujian dari anak-anak
lain.”   

Wanita
muda lain yang telah bekerja keras di sekolahnya adalah Bilqis
Abdul-Qaadir.  Tingginya bahkan tidak sampai  5’5 – Di mana kamu
Bilqis?  Ada
di sini. Ayo berdiri, Bilqis, agar kita  — (tawa) – Saya ingin semua
orang tahu  — ia mengenakan sepatu bertumit.  Dengan tinggi 5’5 —
Bilqis telah memecahkan rekor Rebecca Lobo untuk nilai skor terbanyak yang
dihasilkan oleh pemain bola basket sekolah menegah atas dalam sejarah Massachusetts. 
(Tepuk tangan.)  Baru-baru ini ia berkata kepada wartawan, “Saya
benar-benar ingin menginspirasi banyak gadis-gadis muda Muslim kalau mereka
ingin bermain basket. Segala sesuatu itu mungkin. Mereka juga bisa
melakukanya.” Sebagai siswa kehormatan, sebagai seorang atlet yang menuju ke Memphis, Bilqis merupakan
sebuah inspirasi bukan hanya bagi gadis-gadis Muslim – tetapi ia adalah
inspirasi bagi kita semua.

Tentu
saja kita semua tahu apabila kita bicara tentang atlet yang telah menginspirasi
Amerika, maka semua daftar akan mencantumkan seorang atlet yang dikenal dengan
sebutan Yang Terhebat (The Greatest). Sayangnya, Muhammad Ali tidak bisa
bergabung dengan kita disini, tetapi sangatlah bermakna untuk bercermin pada
kontribusinya yang luar biasa, karena ia tumbuh dari seorang petarung yang
tiada tandingannya di ring tinju  hingga menjadi seorang pria yang
bermartabat dan berwibawa yang terus memperjuangkan keyakinannya – dan itu
termasuk pemikiran bahwa semua orang dengan keyakinan berbeda memiliki sesuatu
yang sama. Saya suka sekali kutipan tersebut. Beberapa tahun lalu ia
menguraikan pandangannya – dan ini merupakan bagian mengapa ia adalah Yang
Terhebat – yang mengatakan, “Sungai, kolam, danau dan kali – semuanya
mempunayi  nama yag berbeda, tetapi mereka semua berisi air. Sama seperti
agama – mereka berisi kebenaran.” 

Semuanya
mengandung sejumlah kebenaran. Dan diantara kebenaran-kebenaran tersebut ada
keinginan bersama untuk hidup damai dan mendapatkan pengakuan atas martabat
kita sebagi manusia.  Hal-hal tersebut harus menjadi dasar bagi kita untuk
menemukan kebersamaan. Itulah sebabnya saya sangat bahagia karena pada malam
ini kita tidak saja didampingi oleh begitu banyak warga Muslim Amerika yang
terpandang serta perwakilan dari korps diplomatik, namun juga ada hadirin dari
agama-agama lainnya – seperti umat Kristen, Yahudi dan Hindu – yang duduk bersama
diantara begitu banyak tokoh Muslim terkemuka.

Bersama-sama
kita memiliki tanggungjawab untuk memelihara hubungan baik berdasarkan
kepentingan bersama dan rasa saling menghargai. Dan itulah salah satu komitmen
dasar saya sebagai Presiden, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini
menjadi inti dari awal hubungan baru yang saya inginkan antara Amerika Serikat
dan Muslim di seluruh dunia. Dan ini adalah sebuah komitmen yang kita semua
dapat perbaharui lagi dalam bulan suci ini.

Malam
ini kita memberikan penghargaan kepada sebuah agama yang agung, agama yang
berkomitmen pada keadilan dan kemajuan. Kita hargai juga kontribusi dari
Muslim-Muslim di Amerika, dan suri tauladan yang telah mereka berikan pada
kehidupan kita. Dan kita perbarui dedikasi kita bersama untuk membangun sebuah
dunia yang lebih baik dan penuh harapan.  

Oleh
karena itu, terimakasih pada Anda semua yang hadir malam ini. Saya ucapkan
selamat menunaikan bulan suci Ramadan pada Anda semua. Dan akhir kata, saya
kira kita bisa mulai pestanya. Saya tidak tahu makanan apa yang ada di menu,
tetapi saya yakin pasti lezat. (Tertawa). Terima kasih banyak, semuanya. (Tepuk
tangan).”

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33696

Untuk melihat Berita Amerika /Amerika / National lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :