“Wow … cute banget nih toy soldier, ” ujar Inong. Di Indonesia Inong kurang mengenal boneka kayu bermulut besar, berwajah macam-macam dan berkostum dominan merah itu. Ada muka prajut dan raja. Boneka itu disebut Nutcracker.

Mulanya Nutcracker berfungsi sebagai pemecah (cracker) kacang (nut), seperti almond dan beetle. Ada yang sederhana. Kemudian, ada yang berbentuk prajurit mainan. Mulutnya bisa buka tutup dengan pengungkit untuk memecah kacang. Sekarang ini, praktis menjadi dekorasi Natal yang populer dijual di Amerika Serikat.

Nutcracker berkualitas bagus umumnya dibuat di pedesaan Jerman, seperti Thuringia dan  pegunungan Ore. Meski tidak murah, toh banyak orang Amerika yang mengkoleksinya. Yang berharga miring juga membanjiri AS. Bahkan, ada museum khusus Nutcracker di Leavenworth, dekat Seattle.

Keranjingan orang Amerika tidak terhenti pada hiasan Nutcracker saja. Tapi juga terhadap ballet Nutcracker. Jutaan orang Amerika merasa tidak merayakan natal tanpa menonton karya besar garapan Tchaikovsky ini. Herannya, ballet ini tidak pernah populer di Rusia. Pertama dipanggungkan di St. Petersburg tahun 1892. Baru pada tahun Natal 1944, versi lengkap ballet Nutcracker pertama kali dipanggungkan oleh William Christensen di San Francisco Ballet, kelompok penari ballet profesional tertua di AS.

Nutcracker mengisahkan Clara Stahlbaum, gadis kecil yang mendapat hadiah Natal berupa Nutcraker dari Paman Drosselmeyer. Begitu tengah malam, boneka kayu itu berubah hidup, beradu sengit dengan pasukan tikus. Clara kecil mati-matian membantu Nutcrakcer memenangkan pertempuran. Singkatnya, Nutcracker menjelma menjadi Pangeran. Lalu, mempersunting Clara sebagai Sang Putri. Mereka disambut meriah oleh Peri “Sugar Plum” dan kelompok penggembira di Istana Kristal. Pagipun menjelang. Ternyata Clara kecil baru saja bermimpi. Dia tergolek di sofa, memegangi Nutcraker dekat pohon Natal di rumahnya.

Saat ini boneka dan ballet Nutracker sudah menjadi tradisi Natal tahunan  di Amerika Serikat. Tidak hanya figurnya bisa didapat di berbagai pertokoan. Tetapi juga cerita ini dimainkan berbagai grup ballet pro dan amatir di seantero negeri. Karena musik, kostum dan koreografinya yang penuh warna, pertunjukan ini menarik kalangan anak dan dewasa. Bahkan, agar tidak membosankan, versi asli musik  Tchaikovsky diadaptasi dari jazz sampai hip hop. Karena itulah, fenomena unik tadi ditulis dalam disertasi doktor Jennifer Fisher. Dia menamai Amerika Serikat sebagai “Negeri Nutcracker”.  (magenta)

*    www.sfballet.org – Pertunjukan Ballet Nutcracker di San Francisco  (Ada tip bagaimana hadir ke pertunjukan ballet – banyak penari Asia di SF) 
*    www.nutcrackermuseum.com – Museum Nutcracker di Leavenworth, Washington (sekitar dua jam dari Seattle)
*    www.jelene.com    – Gambar Sampul Desember adalah Nutcracker koleksi pribadi Jelene Morris
* Foto e-Zine : flickr.com