Jakarta, KabariNews.com –Komandan Armada ke-7 AS, Laksamana Madya Scott Van Buskirk berbicara di hadapan sekitar 100 siswa di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Jakarta, Jumat (17/6). Dalam kesempatan tersebut, Laksdya Van Buskirk menyatakan bahwa Angkatan Laut AS akan terus memperluas dan meningkatkan persahabatan dengan TNI-AL.
Pernyataan tersebut juga diutarakan dalam pertemuannya dengan KASAL Laksamana Soeparno pada Kamis lalu (16/6). Keduanya bertemu untuk membahas beberapa topik yang menjadi perhatian angkatan laut kedua negara, termasuk di antaranya pembajakan, dan keamanan maritim. Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak Van Buskirk memegang tongkat komando Armada ke-7 pada bulan September 2010.
Van Buskirk mengatakan latihan gabungan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) yang telah selesai dilaksanakan awal bulan ini akan menjadi ajang pertemuan angkatan laut kedua negara, tidak hanya itu, kedua belah pihak juga akan terus mengusahakan ruang lingkup kerjasama CARAT yang lebih dalam dan luas di masa depan, selain itu juga mencari peluang kerjasama di luar CARAT.

Lebih dari 1.500 personel angkatan laut AS dan marinir berpartisipasi dalam CARAT Indonesia, termasuk kapal perang USS Howard, USS Reuben James, dan USS Tortuga. Latihan ini mencakup pengobatan gratis, pelayanan gigi cuma-cuma, dan kegiatan sosial lainnya di darat, serta kegiatan di laut seperti penyergapan di laut, formasi kapal, menembak dengan meriam, dan anti-pembajakan.

Van Buskirk juga memberikan contoh kerjasama antara kedua angkatan laut di luar CARAT, seperti kunjungan kapal perang USS Reuben James ke Jakarta bulan Februari lalu yang mengetengahkan seminar gabungan antara peranganti-kapal selam dan perang permukaan laut; kunjungan USS Germantown ke Surabaya Maret lalu yang juga mengetengahkan sebuah simposium perang amfibi; dan latihan bersama penjinakan ranjau yang melibatkan USS Guardian bulan Mei lalu. “Kerjasama antara kedua angkatan laut terus berkembang,” kata Van Buskirk. “Saya percaya bahwa ini adalah hal yang sangat baik.”

Program-program keamanan maritim memperkuat hubungan keamanan AS-Indonesia dan meningkatkan Kemitraan Komprehensif, dimana kedua negara bekerja sama dengan erat dalam bidang keamanan serta tantangan global lainnya. Kemitraan ini juga meningkatkan kerjasama dalam bidang lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, Iptek, hak asasi manusia, perdagangan dan investasi.
AS dan Indonesia memiliki kepentingan maritim bersama termasuk kebebasan navigasi untuk menjaga lautan agar senantiasa aman untuk perdagangan dan pengembangan sumber daya. “AS dan Indonesia memiliki banyak kesamaan,” kata Van Buskirk. “Keduanya negara demokrasi, memiliki pers yang bebas dan independen, memiliki masyarakat multi-budaya dan multi-etnis, kedua negara juga merupakan korban terorisme, dan bergantung pada lautan untuk mata pencaharian.”
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36920

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :