Krisis utang Eropa menjadi pembicaraan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-19 Forum Kerja Sama Ekonomi Asia- Pasifik (APEC) di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS). Pada akhir KTT kemarin para pemimpin APEC sepakat meningkatkan perekonomian dan menghilangkan hambatan perdagangan demi melindungi ekonomi global dari dampak krisis Benua Biru.

Menurut laporan Reuters, negara-negara anggota APEC berkomitmen untuk bekerja sama setelah pembicaraan di Honolulu. Komitmen ini mengikuti seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menjamin kesepakatan lebih luas perjanjian perdagangan bebas atau Trans Pacific Partnership (TPP). Krisis utang Eropa telah menyita perhatian negara-negara Asia untuk mendukung ekonomi global.

Banyak para pemimpin APEC, termasuk Obama, akan menghadapi resistensi untuk membuka pasar impor lebih lanjut. Krisis utang di zona euro saat ini merupakan masalah terbesar di Asia-Pasifik.Kekacauan fiskal yang berpusat di Italia dan Yunani telah menghantam pasar dunia.“Tanpa solusi untuk krisis zona euro, perekonomian dunia bisa mengalami penurunan kepercayaan, pertumbuhan yang melambat, dan kurangnya lapangan pekerjaan,” ungkap Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.

Menurutnya, krisis di zona euro akan memengaruhi semua bangsa,sehingga negara-negara APEC memiliki kepentingan untuk turut menyelesaikan krisis tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, KTT ASEAN di Bali yang dirangkai dengan KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur akan merumuskan langkah-langkah nyata dalam merespons krisis keuangan global yang menjadi agenda utama pembicaraan di KTT G- 20 dan KTT APEC.

Dalam konferensi pers mengakhiri kunjungan kerja di Honolulu, Kepulauan Hawaii, kemarin, Presiden menuturkan, krisis keuangan yang melanda zona euro masih menjadi pembicaraan utama dalam KTT Ke- 19 APEC.“Itulah yang menjadi tema summit di Honolulu kali ini. Sebagai contoh kembali pada sesi pertama leaders, kita membicarakan global economic situation,termasuk bagaimana kita menciptakan kembali pertumbuhan dan lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Pembahasan di APEC itu adalah kelanjutan KTT G-20 Cannes, Perancis, pada 3-4 November 2011, yang menghasilkan kerangka kerja dan rencana aksi bagi masing-masing negara anggota untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, berimbang dan berkelanjutan.

Analis meragukan komitmen tersebut bisa berubah menjadi tindakan ketika para pemimpin APEC kembali ke negara masing-masing. Menurut mereka, upaya meningkatkan perdagangan berarti membuka pasar impor terhadap produk-produk asing, sesuatu yang pada masa lalu beberapa negara Asia-Pasifik tidak mau melakukannya.

Presiden menyatakan, rangkaian pertemuan internasional dari G-20, APEC, sampai KTT ASEAN yang akan diselenggarakan di Bali pada 17-19 November 2011 saling memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mencari solusi dan implementasi terbaik dari upaya mengatasi krisis keuangan global.Kerja sama ASEAN yang kini lebih terstruktur dan teratur diharapkan dapat menghasilkan langkahlangkah efektif dan nyata.

“Karena itu, di akhir dari ASEAN Summit,ASEAN plus, termasuk East Asia Summit, saya akan menyampaikan konferensi pers yang lebih menukik, down to earth, seperti apa policy yang dikembangkan bersama,”ungkapnya.

KTT Ke-19 APEC di Honolulu diwarnai oleh inisiatif Amerika Serikat sebagai tuan rumah untuk menggalang Kerja Sama Trans-Pasifik bersama dengan delapan negara anggota APEC, yaitu Australia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura,Vietnam, Cile, dan Peru.Kerja sama tersebut menyepakati perdagangan bebas dengan standar produk yang tinggi dan diharapkan mulai berlaku pada 2012. Indonesia memilih untuk tidak bergabung dalam Trans-Pasifik Partnership.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37548

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :