KabariNews – Arto, demikian diplomat karir bernama lengkap Raden Sidharto Reza Suryodipuro ini akrab disapa. Ia merupakan keturunan bangsawan trah Mangkunegaran dari sang kakek, Raden Mas Suyoto Suryodipuro, yang juga merupakan salah seorang pendiri Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Radio Republik Indonesia (RRI). Pria kelahiran Köln (Jerman) 49 tahun silam ini semula bercita-cita menjadi seorang pilot pesawat tempur. Bertekad mewujudkan impiannya tersebut, ia masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam saat duduk di bangku SMA. Setelah menyadari keterbatasan penglihatan yang membuatnya berkacamata, ia pun mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk mengikuti jejak karir sang kakek, yakni berkarir sebagai diplomat “Kalau beliau masih ada, saya bayangkan beliau akan senang,” ujarnya saat mengilustrasikan reaksi kakeknya jikalau berkesempatan untuk menyaksikan cucunya yang juga menjadi diplomat. Lulusan FISIP Universitas Parahyangan ini menuturkan bahwa sang kakek, yang akrab ia sapa dengan sebutan eyang tersebut, meninggal dunia setelah dirinya mengikuti ujian masuk Kemlu yang  pertama. “Jangan pernah kalah sama orang asing,” ungkapnya menirukan wejangan yang selalu ditekankan oleh sang kakek semasa hidupnya.

Selain bercermin pada keberhasilan dan perjalanan karir sang kakek, alumni Naval Postgraduate School (Monterey) ini juga mengidolakan sosok Wakil Presiden RI pertama, Drs. Mohammad Hatta. Selain meletakkan fondasi politik luar negeri RI yang bebas aktif, Bung Hatta pulalah yang menggagas ide pembentukan sistem bernegara. Birokrasi dan pendidikan merupakan beberapa ajaran pokok Bung Hatta yang selalu ia ingat.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital