KabariNews, JAKARTA – Pada tanggal 18 Oktober, Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa AS akan memberikan 3 juta dollar AS dana tambahan melalui United States Agency for International Development’s Office of U.S. Foreign Disaster Assistance (USAID/OFDA) untuk mendukung upaya bantuan tanggap bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah. Dana tambahan ini meningkatkan total kontribusi Amerika Serikat menjadi 6,7 juta dollar AS, di luar biaya operasional Departemen Pertahanan AS.

Tiga pesawat Hercules C-130 AS dan personel Angkatan Udara AS pendukung dari Satuan Contingency Response Group ke-36 di Guam juga telah memperpanjang masa operasi penerbangan udara untuk menghubungkan Balikpapan dan Palu hingga 25 Oktober 2018. Perpanjangan waktu ini akan memungkinkan transportasi lanjutan kargo dan personel tanggap darurat yang penting. “Inilah yang kami maksudkan ketika kami mengatakan bahwa kami adalah mitra Indonesia,” kata Duta Besar AS Joseph R. Donovan Jr., “Kami akan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya bantuan.”

Dana tambahan 3 juta dollar AS dari USAID/OFDA akan terdiri dari:

1.) 2,4 juta dollar AS untuk program tanggap darurat multi-sektor bagi keluarga yang terkena dampak bencana, termasuk untuk meningkatkan akses langsung ke air bersih, sanitasi, dan kebersihan; tempat penampungan dan pemukiman; ruang perlindungan dan kegiatan untuk anak-anak yang terkena dampak; dan pemulihan ekonomi dan sistem pasar untuk membantu masyarakat pulih secara lebih cepat dan memberi mereka pilihan yang bermartabat dalam memprioritaskan kebutuhan mereka yang paling mendesak.

2.) 300.000 dollar AS bantuan teknis kepada Pemerintah Indonesia melalui dukungan kepada koordinasi Shelter Sub-Cluster guna memperkuat penampungan darurat dan jangka panjang bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal (internally displaced persons/IDPs).

3.) 300.000 dollar AS bantuan teknis kepada Pemerintah Indonesia melalui dukungan kepada Camp Coordination dan Camp Management Sub-Cluster guna memperkuat seleksi, rancangan, koordinasi, dan pengelolaan area transisi bagi para IDP untuk jangka panjang dan pengumpulan data untuk memonitor demografi IDP dan pola pergerakan sehingga tanggap bencana dan pemulihan sesuai sasaran dan efektif.

USAID/OFDA memimpin tanggap bencana Pemerintah AS dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Para pakar bencana USAID/OFDA berada di lapangan untuk menentukan kebutuhan kemanusiaan dan mengkoordinasi upaya tanggap bencana dengan Pemerintah Indonesia dan berbagai organisasi kemanusiaan. Melalui OFDA, USAID telah membantu rakyat Indonesia siaga terhadap bencana dan mengurangi dampaknya terhadap komunitas dan memberikan pelatihan kepada lembaga sejawatnya selama lebih dari satu dekade.