Dalam perhelatan tahunan yang ke-91, ajang Piala Oscar 2019 kembali menorehkan sejarah baru dalam perjalanan perfilman dunia.

• Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir, penyelenggaraan Piala Oscar 2019 berlangsung tanpa adanya pembawa acara utama. Meski demikian, acara berlangsung lancar dan meriah. Dan, sebagai gantinya, sederet selebritas yang bertugas membacakan nominasi dan pemenang mengambil alih panggung.

Roma (dok. IMDb)

• Film Roma karya Alfonso Cuaron dan film The Favourite karya Yorgos Lanthimos berhasil memperoleh nominasi Piala Oscar 2019 terbanyak, masing-masing dengan 10 nominasi. Roma mendapatkan nominasi di kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Film Berbahasa Asing Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Penyunting Suara Terbaik. Sementara itu, The Favourite menerima nominasi di kategori Flilm Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Desain Kostum Terbaik, dan juga Penyuntingan Terbaik.

Black Panther (dok. IMDb)

• Selain memecahkan sederet rekor di pasar perfilman dunia, film Black Panther juga berhasil menjadi film bergenre fiksi ilmiah (scifi) pertama sekaligus film produksi Marvel Studi pertama yang menerima nominasi Oscar dalam kategori Film Terbaik (Best Picture). Tak hanya itu, film yang disutradarai oleh Ryan Coogler ini juga tercatat sebagai film superhero dengan nominasi Piala Oscar terbanyak, yakni 7 nominasi dalam kategori Film Terbaik, Musik Orisinal Terbaik, Lagu Orisinal Terbaik, Desain Kostum Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Penyuntingan Suara Terbaik.

dok. Netflix

Roma menjadi film pertama produksi Netflix yang berhasil masuk nominasi Piala Oscar di kategori Film Terbaik (Best Picture). Sejak penayangan perdananya di Venice International Film Festival, film tersebut berhasil meraih banyak pujian dari kritikus dan audiens di seluruh dunia. Mengambil latar awal tahun 1970an, karya layar lebar tersebut tidak lain merupakan sebuah semi-autobiografi Alfonso Cuaron, sang produser, sutradara, penulis naskah, penyunting film, dan sinematografi film tersebut. Film tersebut mengikuti kehidupan Cleo selain juga menampilkan perjalanan Alfonso kecil yang tumbuh dewasa di sebuah keluarga kelas menengah di distrik Colonia Roma (Kota Meksiko).

dok. Netflix

• Empat dari 10 nominasi Piala Oscar yang diterima oleh film Roma ditujukan untuk Alfonso Cuaron sebagai produser, sutradara, penulis naskah, dan sinematografer film tersebut. Dengan 4 nominasi Oscar individu yang diterimanya tersebut, sutradara asal Meksiko tersebut telah menyamai rekor yang pernah diraih sebelumnya oleh Warren Beaty, Alan Menken, dan Coen bersaudara. Melalui kemenangannya kali ini di kategori Sutradara Terbaik dan Sinematografi Terbaik, Alfonso menjadi orang pertama yang memenangkan Sinematografi Terbaik di Oscar untuk film yang ia sutradarai.

Rami Malek (dok. AP)

• Rami Malek menjadi aktor keturunan Mesir dan Arab pertama yang berhasil membawa pulang Piala Oscar dalam kategori Aktor Terbaik. Pengakuan internasional tersebut diberikan sebagai pengakuan atas aktingnya sebagai musisi legendaris Freddie Mercury dalam film Bohemian Rhapsody. Pada penutup pidatonya di panggung Oscar, ia mengungkapkan bahwa ia merupakan warga Amerika generasi pertama yang lahir dari sepasang imigran dari Mesir.

Yalitza Aparicio
(dok. WireImage)

• Melalui aktingnya yang memukau sebagai Cleo di film Roma , Yalitza Aparicio menjadi wanita pribumi Amerika pertama yang mendapatkan nominasi Piala Oscar dalam kategori Aktris Terbaik (Best Actress ). Ia juga merupakan wanita keturunan Latin ke-4 dan aktris asal Meksiko ke-2 yang pernah menerima nominasi dalam kategori tersebut.

• Kategori Film Berbahasa Asing Terbaik juga membuka babak baru dalam Piala Oscar kali ini. Tiga dari 5 film dalam kategori tersebut juga mendapatkan nominasi di kategori Sinematografi Terbaik: Lukas Zal untuk Cold War, Alfonso Cuaron untuk Roma, dan Caleb Deschanel untuk Never Look Away. Langkah ini menunjukkan bahwa anggota Academy semakin memberi perhatian untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.

Film Berbahasa
Asing Terbaik
(dok. Istimewa)

• Sandy Powell kembali menerima nominasi ganda untuk kategori Desain Kostum Terbaik di perhelatan Oscar kali ini, masing-masing untuk karyanya dalam film Mary Poppins Returns dan The Favourite. Sebelumnya, desainer asal Inggris ini juga pernah menerima nominasi ganda di Oscar untuk karyanya dalam film Shakespeare in Love (1998), Velvet Goldmine (1998), Carol (2015), dan Cinderella (2015). Ia juga telah berhasil memenangkan 3 Piala Oscar untuk desain kostumnya dalam film Shakespeare in Love (1998), The Aviator (2004), dan The Young Victoria (2009).

Sandy Powell (dok. Getty Images)

• Tahun ini, tujuh seniman dari keturunan kulit hitam berhasil keluar sebagai jawara Oscar. Ini merupakan kemenangan terbesar bagi mereka dalam sejarah perhelatan Piala Oscar. Adapun mereka adalah Spike Lee dan Kevin Willmott (Skenario Adaptasi Terbaik), Mahershala Ali (Aktor Pendukung Terbaik), Regina King (Aktris Pendukung Terbaik), Ruth Carter (Desain Kostum Terbaik), Hannah Beachler (Tata Artistik Terbaik), dan Peter Ramsey (Animasi Terbaik).

Spike Lee (dok. AP)