Untuk para Ibu yang kembali
bekerja setelah beberapa bulan melahirkan, harus memilih dengan siapa
anaknya akan ditinggal. Beruntung kalau bisa menitipkan di rumah
famili, kalau tidak, jalan satu-satunya adalah memakai jasa babysitter atau daycare.

Memilih babysitter atau daycare
untuk menjaga anak kita saat bekerja memang tak mudah. Anak –terutama
balita—sangat rentan dari segi kejiwaan. Perkembangan anak dimulai dari
umur balita. Otak akan menyerap dengan cepat setiap infromasi yang
masuk dan membawa pengaruh ke perkembangan lima tahun berikutnya. Jadi
kita mesti hati-hati memilih, antara babysitter atau dititipkan di daycare. lantas kalau pilih babysitter, mau pilih yang 24 jam tinggal di rumah atau hanya menjaga saat kita bekerja saja?

Untung ruginya
Pilih babysitter
berarti anak akan tetap berada di lingkungan nyaman yaitu rumah. Anak
hanya akan beradaptasi dengan orang baru selain orang tuanya.
Keuntungannya tentu saja anak tetap bermain dan bergerak di ruang yang
sama, lebih nyaman, dan peraturan pun tetap sesuai kesehariannya. Juga
kita tetap dapat menerapkan ‘do’s and don’ts’ yang sama pada
babysitter, dan babysitter pun bisa menjalankannya. Tapi setiap hari
anak akan tenggelam pada rutinitas yang sama dan hanya berteman dengan babysitter.

Sedangkan kalau kita pilih daycare,
anak akan berkenalan dengan suasana baru dan mengenal teman-teman
seusianya. Mereka akan bertemu banyak orang, belajar mengenal karakter,
bertoleransi, dan tak melulu tenggelam dalam suasana yang sama. Pun
belajar menghadapi suasana yang lebih riuh dan beradaptasi dengan
peraturan baru. Yang mesti diwaspadai, karena berkumpul banyak orang,
kalau ada yang sakit flu, anak kita bisa tertular. Hal lain, tidak
semua anak memiliki kesamaan mudah beradaptasi. Bagi yang cukup susah,
barangkali pada hari-hari pertama di daycare jadi terasa berat, anak pun mudah rewel.

Yang
paling membuat kita tenang adalah menitipkan dengan ibu, saudara, atau
yang memiliki hubungan dekat dengan kita. Keterikatan batin itu membuat
anak kita juga merasa nyaman. Tapi perhatikan juga jangan sampai mereka
jadi memanjakan anak kita. Apalagi ibu atau nenek, biasanya saking
sayangnya, sang cucu pun jadi manja.

Daycare di Amerika
Di Amerika sendiri keberadaan daycare sungguh menjamur. Kondisi penduduklah yang menyebabkan mereka lebih banyak memakai jasa daycare.
Ada juga yang memakai jasa babysitter atau nanny, tapi kebanyakan saat
orang tua keluar rumah beberapa jam saja, bukan saat bekerja.
Saking
menjamurnya, orang tua mesti selektif memilih daycare. Jangan hanya
karena dekat rumah saja tapi juga harus dicermati cara pengajaran dan
sertifikasinya serta dimonitor oleh pemerintah. Agar anak kita
terhindar dari child abuse yang merebak beberapa tahun belakangan. Menurut data pemerintah, 3% peristiwa child abuse dalam setahun terjadi di daycare yang tidak berlisensi.

Sebenarnya
tidak jauh beda dalam memilih babysitter atau nanny. Pastikan bahwa
mereka adalah agensi berstandar nasional yang dimonitor pemerintah.
Mereka harus memiliki dasar pendidikan sekaligus kesehatan anak. Kalau
pilih mereka untuk tinggal bersama, mesti dicek latar belakang
kehidupannya. Pilih mereka lebih tepat daripada sekedar mengambil housekeeper
untuk menjaga anak kita. Dengan begitu, tentunya kita tenang
meninggalkan anak kita saat bekerja, dan yakin bahwa tumbuh-kembang
mereka tetap sesuai jiwanya. Sedikit repot memilih, tidak apa-apa, yang
penting aman! (riana/foto:riana)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31986

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Oktober 2008 ( E-Magazine )

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket