Jelang peringatan ke 10 tahun Bom Bali I yang akan digelar  di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Jumat (12/10) Bali siaga satu. Kepolisian Daerah Bali dikerahkan untuk mengamankan acara yang rencananya akan dihadiri sekitar 3.000 warga negara Australia berikut pejabat dan keluarga korban Bom Bali I.

Peringatan Bom Bali I kali ini lebih berbeda dari peringatan sebelumnya, hal ini diakui oleh Wakapolda Bali Brigjen Ketut Untung Yoga, yang menyampaikan acara peringatan kali ini merupakan peringatan yang ke-10 tahun dan akan menjadi peringatan terakhir secara seremonial. Sehingga pengamanan disekitar GWK akan lebih diperketat.

Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Budi Gunawan mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk tetap mewaspadai ancaman terorisme.  Status Siaga  Satu merupakan salah satu langkah untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan dalam peringatan Bom Bali I, pasalnya peringatan ini akan dihadiri ribuan keluarga korban termasuk yang dipastikan akan hadir adalah Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, mantan Perdana Menteri Australia, jajaran pemerintah dan pimpinan oposisi Australia.

Budi mengatakan, aparat kepolisian saat ini sedang dalam tingkat kewaspadaan dan pengamanan tinggi. Oleh karena itu ia meminta kepada seluruh jajarannya mulai dari unit prajurit hingga pimpinan lapangan tertinggi harus mengenali anggotanya satu per satu. Polda Bali pun telah menyiagakan penembak jitu di sekitar lokasi acara. “Ada beberapa sortir di pintu masuk, penempatan ‘snipers’ juga disiapkan jalur evakuasi dan sebagainya. Saya minta reserse juga menyiapkan tim tindak, penerima laporan, semua harus siap,” katanya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?49619

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :