KabariNews – Bagaimana menyelamatkan diri dari kecelakaan pesawat. Yang lebih penting adalah cari bangku yang teraman di pesawat terbang. Tapi yang mana?

Baru-baru ini terjadi  kecelakaan pesawat di Madrid. 153  tewas dari 172 penumpang. 19 Selamat.

Begitu pula kematian hampir 200 penumpang dalam kecelakaan pesawat Brazil, kami melakukan penyelidikan eksklusif terhadap laporan-laporan NTSB yang berumur 36 tahun dan grafik tempat duduk penumpang. Cara terbaik untuk mempertahankan hidup dalam bencana di udara? Pindah ke bangku belakang Airbus.

Kabari mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui bangku yang teraman di pesawat terbang….Yang Mana?

MITOS: Di bangku manapun Anda duduk, tak akan jadi masalah.

“Bangku yang satu sama amannya seperti bangku yang lain.”
-Boeing Web site.

“Itu adalah pertanyaan sejak jaman dahulu kala. Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi.”
-Juru bicara Federal Aviation Administration.

“Tidak ada bangku yang paling aman.”
-airsafe.com

FAKTA: Bangku belakang lebih aman.

Terdapat hal yang lucu dengan pendapat para ahli di atas, yaitu pendapat mereka tidak benar-benar berdasarkan data mengenai kecelakaan pesawat yang aktual. Jika melihat sejenak kepada statistik kecelakaan yang sebenarnya, maka data itu menganjurkan bahwa semakin Anda duduk jauh ke belakang, semakin besar kemungkinan Anda selamat dalam kecelakaan pesawat. Penumpang yang duduk di dekat ekor pesawat memiliki 40% kemungkinan selamat ketimbang mereka yang duduk di beberapa baris pertama.

Setiap kecelakaan pesawat jet komersial di Amerika Serikat, sejak tahun 1970,  menimbulkan korban selamat maupun meninggal dunia. Data mentah dari 20 kecelakaan tersebut telah terabaikan selama berpuluh-puluh tahun dalam penyimpanan arsip Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB), menunggu untuk di analisis oleh orang-orang yang cukup penasaran untuk melihat dan bersedia melakukan pekerjaan statistik yang melelahkan.

Dan pekerjaan itu memang benar-benar melelahkan. Laporan-laporan yang disimpan oleh para penyelidik kecelakaan pesawat NTSB, dan mempelajari peta tempat duduk penumpang yang menunjukkan dimana para penumpang duduk dan apakah mereka meninggal dunia atau selamat. Lalu perlu diperhitungkan rata-rata penumpang selamat maupun meninggal dunia yang duduk di bangku depan dan belakang pada setiap kecelakaan.

Pertama adalah membandingkan tingkat keselamatan di 4 bagian pesawat terbang. Kedua pendekatan analitis ini menunjuk kepada satu kesimpulan: Bangku belakang lebih aman.

Dalam 11 dari 20 kecelakaan, nasib penumpang yang duduk di bangku paling belakang jauh lebih baik. Hanya 5 kasus kecelakaan yang mengasihani penumpang yang duduk di bangku depan. Tiga kasus berstatus seimbang tanpa ada pola keselamatan tertentu. Dan dalam satu kasus, posisi duduk tidak dapat ditentukan.

Dalam 7 dari 11 kecelakaan yang menguntungkan penumpang yang duduk paling belakang, keberuntungan mereka benar-benar mengejutkan. Sebagai contoh, dalam kecelakaan Air Florida tahun 1982 di Washington D.C., dan kecelakaan Eastern 727 tahun 1972 di Airport Kennedy New York, kebanyakan penumpang yang selamat adalah mereka yang duduk di bangku paling belakang. Sebaliknya, pada saat United DC 8 kehabisan bahan bakar di dekat Portland, Oregon pada tahun 1978, .7 orang korban yang meninggal dunia semuanya duduk di 4 barisan pertama.

Anehnya, 5 kecelakaan yang menguntungkan penumpang yang duduk di kabin depan kesemuanya terjadi antara tahun 1988 sampai 1992. Sebagai contoh, dalam kecelakaan United DC-10 tahun 1989 di Sioux City, Iowa, mayoritas 175 penumpang selamat duduk di barisan depan dari sayap pesawat.

Hanya satu kecelakaan yang benar-benar menguntungkan penumpang yang duduk di barisan depan. Dalam kecelakaan USAir di landasan pacu pesawat LaGuardia pada tahun 1989, hanya 2 korban yang meninggal dunia dan keduanya duduk di barisan 21 dari 25 barisan pesawat Boeing 737-400.

Perhitungan tingkat keselamatan di berbagai bagian kabin penumpang dari perincian grafik posisi duduk yang tersedia. Sekali lagi, kecenderungannya jelas: kabin belakang (bangku-bangku barisan belakang dari sayap tengah pesawat) memiliki tingkat rata-rata keselamatan tertinggi sebesar 69 persen. Bagian tengah yang sejajar dengan sayap pesawat memiliki tingkat keselamatan 56 persen, begitu pula dengan deretan depan dari sayap pesawat. Bagian kelas bisnis / kelas satu (atau pada pesawat kelas ekonomi, bagian depan hanya memiliki tingkat keselamatan 15 persen) memiliki tingkat rata-rata keselamatan hanya sebesar 49 persen.

Jadi, ketika para ”ahli” mengatakan pada Anda bahwa tak akan jadi masalah dimanapun Anda duduk, tertawalah dan segera menuju bagian belakang pesawat. Dan saat sabuk pengaman Anda dikencangkan dengan mantap, bersantailah, karena hanya ada satu kecelakaan pesawat jet yang fatal dalam lebih dari lima tahun terakhir di Amerika Serikat.

Hmm. jangan takut untuk naik kapal terbang. Mungkin kali ini duduk di belakang saja.  (Berbagai Sumber termasuk NTSB, National Transportation Safety Board, FAA, Federal Aviation Administration)