KabariNews – Di Tiongkok kesenian barongsai dikenal dengan nama lungwu, khusus untuk menyebut tarian singa. Tarian naga disebut shiwu dalam bahasa Mandarin. Sebutan barongsai bukan berasal dari Tiongkok. Kemungkinan kata barong diambil dari bahasa Melayu yang mirip dengan konsep kesenian barong Jawa, sedangkan kata sai bermakna singa dalam dialek Hokkian. Biasanya para penari diambil dari perkumpulan wushu atau pemain akrobat.

IMG_2362.jpg barongsai3 picture by majalahKabari

Barongsai di Indonesia
Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Di Indonesia, kesenian ini pernah mengalami masa keemasan ketika masih ada perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan.

Pasca peristiwa G30SPKI, kesenian ini sudah tidak pernah dipertontonkan lagi. Di masa kepemimpinan Jendral Soeharto semua yang berbau Tionghoa menjadi tabu. Barongsai kembali eksis dalam jagad kesenian Indonesia melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Abdurachman Wahid. Hingga saat ini tidak ada lagi kesenian atau ritual masyarakat keturunan Tionghoa yang tabu atau diharamkan. (Alfan, berbagai sumber).

IMG_2359.jpg barongsai1 picture by majalahKabari

IMG_2356.jpg barongsai2 picture by majalahKabari