KabariNews – Kota Batam adalah salah satu kota dari kepulauan Riau. Kota yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia ini adalah salah satu kota yang memiliki pertumbuhan pesat di Indonesia, mulai dari industri hingga penduduknya. Kota seluas 715 km² ini terkenal dengan tempat perdagangan yang murah.

Bertetanggaan dengan Singapura membuat Batam sering mendapatkan ‘hibahan’ dari negeri Singa. Mulai dari barang-barang, hingga jasa. Pada saat weekend, biasanya penduduk Singapura menyeberang untuk menikmati liburan di Batam yang murah meriah. Singapura memiliki pajak yang cukup tinggi sehingga biaya hidup di sana lebih mahal daripada Batam. “Banyak warga Singapura menghabiskan akhir pekan dengan menyeberang ke Batam karena lebih murah,” jelas salah satu tour guide di Batam. Menurutnya, Kota Batam ini menjadi ‘surga’ bagi negeri tetangga. Harga hotel maupun tempat hiburan di Batam jauh lebih murah.

Selain itu Batam bersama dua kota lainnya sejak 19 Januari kemarin telah diresmikan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas di Indonesia dengan harapan perdagangan di Batam dapat setara dengan Singapura dan bisa meluas tidak hanya dalam kawasan nasional, tetapi juga internasional. Penetapan Free Trade Zone ini, diharapkan pula dapat menarik investor ke Batam serta menambah minat untuk berwisata ke Batam.

Beberapa tempat wisata di Batam antara lain Pantai Marina City, Tanjung Pinggir, dan pantai-pantai di sekeliling pulau Batam. Batam juga terkenal dengan tempat berbelanja yaitu komplek Nagoya dan komplek Jodoh. Komplek Jodoh konon dulu adalah tempat orang mencari jodoh. Barang-barang di sini banyak yang berharga miring, sehingga banyak yang betah berbelanja di sini. Barang elektronik saja harganya bisa lebih murah 10-20 % dari harga pasar.

Kuliner di Batam

Pulau yang dikelilingi oleh laut ini tentu saja memiliki pasokan makanan laut yang banyak, sehingga Batam terkenal dengan surga penikmat seafood.

Salah satu makanan unik yang tersedia di Batam adalah gong-gong. Gong-gong adalah sejenis keong putih. Makanan banyak dijual di Batam. Gong-gong dimasak dengan cara direbus dan disajikan dengan tusuk gigi untuk mencongkel daging gong-gong agar bisa dimakan. Rasa gong-gong ini seperti daging cumi. Bagi yang baru pertama kali makan mungkin akan merasa geli, tapi begitu sudah dimakan, rasanya enak kok. Apalagi jika ditambah dengan sambal cocol. Selain gong-gong, masih banyak lagi makanan laut yang tersedia di sini. Mulai dari ikan laut, udang, cumi-cumi, sampai kepiting. Semuanya nikmat!

Penghasilan Batam

Batam dikenal sebagai pulau yang mengimpor bahan makanan. Tanah yang ada di Batam merupakan tanah tandus yang mengandung bauksit, sehingga sulit untuk ditanami macam-macam hasil bumi. Batam lebih banyak mengimpor barang konsumsi, karena sulitnya mengembangbiakan tanaman di sini. Penghasilan di Batam didapat dari penjualan barang-barang. Oleh karena itu Batam sering disebut sebagai kota Industri.

Walaupun minim penghasilan sendiri, sektor perekonomian daerah ini terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan para investor asing semakin banyak yang menaruh modal mereka di sini. Semoga saja harapan menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia dapat tercapai. (chika)