Setiap ke Yogyakarta aku selalu menyempatkan diri menjenguk Mami
Kartika. Beliau adalah anak perempuan almarhum Affandi, maestro lukis
Indonesia.
Belum lama ini, bersama tiga orang teman dari San
Francisco, Semarang dan Bali, kami berkunjung ke “Omahe Kartika” di
bilangan pakem dekat Kaliurang. Udara di daerah ini masih sejuk
ketimbang Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, “Omahe Kartika” tentu saja
berarti “Rumahnya Kartika”.
Rumah sederhana namun artistik ini penuh
dengan koleksi lukisan dan pernak-pernik unik dari mancanegara.
Sementara di teras, aneka pohon seakan sengaja dibiarkan tumbuh liar,
sehingga menambah kesan alami dan asri.

“Ini adalah rumah
Mami sekaligus studio tempat kerja. Di sini tenang dan sejuk jadi aku
bisa lebih terinspirasi” kata Mami membuka obrolan.
“Wow even your bathroom it has a good energy and have that soul feeling to it” komentar Tom, temanku dari San Francisco.
Menjelang
siang kami dijamu Mami makan siang ala tradisional dengan makanan
organik termasuk aneka sambal, dedaunan dan sayuran yang tumbuh di
sekitar kebun Mami sendiri. Di tempat inilah biasanya Mami menjamu
turis yang ingin ngobrol sambil bersantap makan siang.
Mami Kartika
adalah sosok seniwati yang tidak pernah kuatir dan takut untuk
menuangkan ekspresi. “Kalau berabad abad lalu seniman sudah banyak
mengeksploitasi perempuan untuk bahan object art kenapa aku sebagai
perempuan tidak bisa berbuat yang sama?” tukasnya sembari menunjukkan
karya-karyanya yang ekspresif. Jalur yang diambil Mami memang sealiran
dengan Ayahnya, yakni ekspresionis.
Lukisan-lukisan yang memetakan lekuk-lekuk tubuh wanita demikian indah diekspresikan Mami, sehingga jauh dari kesan vulgar.
Di usia yang lebih dari 70 tahun, Mami Kartika tetap terlihat muda dan bersemangat. Her free spirited
adalah kunci awet muda dan sumber kebahagiaan Mami selama ini, katanya
melanjutkan. Sehari-hari selain di sini, Mami kerap berada di museum
Affandi di dekat bandara.(paul)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31494

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Juli 2008 ( E-Magazine )

Mohon Memberi Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket