KabariNews, Potensi pasar terbesar di sektor makanan saat ini dan ke depannya adalah pasar milenial. Yakni, masyarakat yang lahir di tahun 1900-an dan 2000-an. Masyarakat milenial ini adalah konsumen uang sangat akrab dengan era teknologi yang serba digital. Bahkan mereka menjadikan makanan sebagai bagian dari gaya hidup.

Melihat potensi itu, PT. Indofood Tbk, Devisi Bogasari mempersiapkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan pelanggan mayoritas agar bisa menggarap pasar milenial.

Demikian yang dikatakan oleh Ivo Ariawan Budiprabawa selaku Vice President Custumer Ralations Area 3 dalam acara Gelagar Hadiah Bogasari Mitra Card (BMC) Tahap I tahun 2018 di City of Tommorow (Cito) Surabaya, Sabtu (11/08)

“Hampir 70 persen pelanggan terigu Bogasari di seluruh Indonesia adalah pelaku UMKM dengan jumlah sekitar 40 ribu. Oleh karena itu, Bogasari sangat memperhatikan proses tumbuh kembang usaha mereka,” tutur Ivo Ariawan.

Ivo menambahkan, perhatian Bogasari khususnya dalam menghadapi situasi pasar yang saat ini mulai serba digital. Devisi Bogasari sedang mempersiapkan para pelaku UMKM agar punya kemampuan daya saing dalam menggarap pasar milenial.

Untuk menggarap pasar milenial, banyak hal yang harus dipersiapkan para pelaku UMKM mulai dari rasa, penampilan, kemasan, strategi pemasaran, metode pembayaran, bahkan pada permodalan, asuransi hingga konsultasi dan edukasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bogasari memfasilitasi para pelaku UMKM sebagai mitra binaannya.

“Misalnya, tentang telepon seluler yang merupakan teman akrab generasi milenial, maka strategi pemasaran dan penjualan UMKM pun tak bisa lepas dengan alat komunikasi itu. Pemanfaatan sumber-sumber informasi digital berbasis internet menjadi sangat perlu diperhatikan,” kata IVO Ariawan.

Ada beberapa program yang sedang dan akan dijalankan Bogasari bagi para pelaku UMKM untuk masuk ke dalam pasar milenial, antara  lain pelatihan desain kemasan dan pelatihan food photograpy. Melalui pelatihan kedua ini, para pelaku UMKM belajar untuk memahami arti dan manfaat penting serta pengaruh kemasan terhadap penjualan.

Sementara materi food photograpy, adalah untuk membuka wawasan akan daya jual foto produk yang akan dipakai, baik dalam kemasan, maupun materi promosi dalam bentuk print out maupun media sosial seperti facebook, instagram dan lain-lain.

Materi lain yang sedang dipersiapkan Bogasari dan rencananya mulai bulan Sepetember tahun ini, adalah pelatihan digital marketing, palatihan manajemen bisnis, dan masih banyak lagi, termasuk pelatihan seputar resep yang sedang dan akan tren.

“Tujuannya agar para pelaku UMKM ini mampu bersaing sebagai pelaku kekinian atau UMKM zaman now. Sudah ada pelaku UMKM mitra Bogasari yang sudah berhasil masuk ke era teknologi,” ucap Ivo Ariawan.

Cara lain yang dilakukan Bogasari kata Ivo Ariawan kembali, dengan menggelar berbagai ekspo atau kegiatan kuliner yang menyasar pasar milenial seperti Bogasari Expo, Go Market, MRKT 2018, ICE 2018, dan lain-lain. Termasuk dalam acara Gelegar Hadiah BMC Tahap I ini. Bogasari menyiapkan ruang promosi untuk pelaku UMKM dengan menyiapkan stan penjualan.

Beberapa UKM yang buka stan promosi dan penjualan dalam acara BMC I, Pawon Kue di antaranya Pai Apel Malang, Bolu Kering Mak Plengeh dan Kacang Finuts, Mie Ayam Parmu, Pia Bulan, Mie Pangsit Nursahid, Oca Kue, Sby Corp.

“Di sisi lain untuk memberi edukasi kepada para pelaku UMKM dalam hal manajemen yang selama mereka lakukan menggunakan sistem pembukuan yang masih dengan cara konvensional. Berapa modal, berapa yang laku, dan berapa keuntungan yang didapat,” pungkasnya.

Acara Gelegar Hadiah BMC berlangsung setiap tahun dan dibagi dalam 2 periode atau per semester.