Sepeninggal maestro keroncong Gesang Martohartono (20/5),
membuat Bondan Prakoso merasa kehilangan. Bagi Bondan, Gesang merupakan salah
satu sesepuh yang mengisnpirasinya. Kecintaannya dengan musik keroncong juga
sangat dipengaruhi oleh musik-musik karya pencipta lagu ‘Bengawan Solo’ itu.

Sebelum meninggal, Gesang pernah berpesan kepada salah satu
kerabatnya agar tetap melestarikan musik keroncong agar tidak mati. Pesan yang
sama juga pernah ia dengar dari Gesang pada tahun 2007 di Solo. Teringat pesan
itu, Bondan merasa terpanggil dan tertantang untuk menciptakan musik-musik baru
bernapaskan keroncong.

Dikisahkan Bondan, pada tahun 2007, ia pernah bertemu Gesang
dua kali, dan pada pertemuannya itu Bondan sengaja datang untuk memberitahukan
bahwa dirinya dan teman-teman dari Fead 2 Black juga mencintai keroncong,
bahkan ia juga sudah menggarap album terbaru dengan nafas keroncong yang
dipadukan dengan musik masa kini.

“Pada waktu itu beliau tertawa dan mengatakan terimakasih
karena ada anak muda yang ingat keroncong. Pesannya saat itu, jangan biarkan musik
keroncong mati.” kenang Bondan.

Mantan penyanyi cilik ini mengaku akan berusaha membangkitkan musik
keroncong. Dengan memberikan sentuhan warna musik masa kini, ia yakin musik
keroncong juga akan disukai oleh kaum muda. “ Keroncong ‘protol’ tak sekedar
eksperimennya yang menggabungkan musik rap dan keroncong atau mengawinkan musik
barat dengan musik timur”. ungkapnya.

Ditambahkan Bondan, “Ini merupakan salah satu wujud untuk
tetap melestarikan musik keroncong asli Indonesia.”

Untuk share
artikel ini klik www.KabariNews.com/?34977

Untuk

melihat Berita Indonesia /
Gosip lainnya, Klik

disini

Klik
disini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported by :