KabariNews – Coba hitung, jika satu keluarga menengah keatas di Indonesia membutuhkan sedikitnya satu saja Pembantu Rumah Tangga (PRT), berapa banyak PRT yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan itu? Banyak sekali bukan?

Inilah yang jadi pertanyaan menarik bagi Bu Gito, juragan PRT,  ketika memulai usaha penyaluran PRT. Bu Gito jeli melihat peluang. Kebutuhan tinggi akan PRT dijawabnya dengan mendirikan usaha penyaluran PRT 17 tahun lalu. Kini lewat bendera usaha “Penyalur Pembantu Rumah Tangga Bu Gito”, tak terhitung sudah berapa ribu PRT  yang dimasukan Bu Gito ke pelosok rumah tangga di Jabodetabek. Langsung atau tidak, Bu Gito telah membuka lapangan kerja buat ribuan orang.

Selain harus profesional, bisnis penyaluran PRT juga mengandalkan kepercayaan. Bu Gito concern betul bagaimana menjaga kepercayaan konsumen. “Pembantu yang kami sediakan,  lengkap data dan informasinya,” kata Bu Gito.

Dalam merekrut calon PRT, Bu gito memiliki jaringan yang terdiri dari para sponsor terpercaya miliknya. Mereka merekrut dari berbagai daerah di pulau Jawa. Bagi yang belum berpengalaman tapi punya keinginan kuat bekerja, Bu Gito masih menerima dan mau menyalurkan. Bahkan mereka diajari sedikit mengerjakan bermacam pekerjaan rumah tangga  seperti memasak, menyetrika, atau pekerjaan rumah lainnya.

Biaya dan Garansi

Usaha Penyaluran PRT Bu Gito yang berlokasi di Puri Mutiara No.241, Cipete, Jakarta Selatan ini setiap hari selalu didatangi para calon pengguna jasa PRT. “Sekarang ini sedang tidak begitu ramai, bisa dihitung dengan jari, paling sehari dua atau tiga orang yang datang mencari pembantu. Ramainya biasanya pas mau Lebaran,“ kata ibu Jati, asisten Bu Gito.

Menurut Ibu Jati, pada musim lebaran, dalam sehari bisa 10 sampai 30 orang yang datang mencari pembantu rumah tangga. Masa Lebaran memang musim panen rejeki buat usaha Bu Gito karena banyak PRT pulang kampung.

Sebelumnya mengambil PRT, calon majikan diberi kesempatan mewawancarai calon PRT.  Jika tak cocok calon majikan bisa memilih calon PRT lain. “Tapi itu jarang terjadi, karena sebelumnya kita sudah tanya kepada calon majikan, mau PRT  seperti apa, jadi kita sudah sediakan sesuai kriteria permintaan,” ucap Bu Jati.

Saat wawancara itulah biasanya juga terjadi negosiasi gaji antara calon majikan dan calon PRT. Pihak Bu Gito sendiri tak ikut campur, tapi hanya memberikan kisarannya. “Range gaji PRT Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu perbulan, “ ujar Bu Jati.

Lebih jauh Bu Jati mengungkapkan, untuk PRT tak berpengalaman biasanya digaji Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Kalau yang berpengalaman Rp 700 ribu sampai 800 ribu. “Tapi tergantung negosiasi diantara mereka juga, kalau memang calon majikan mau kasih gaji lebih besar tidak apa-apa, asal jangan terlalu kecil, “ kata Bu Jati.

Setelah cocok, maka calon majikan dikenakan biaya administrasi Rp 800 ribu per calon PRT kepada penyalur. Dengan uang administrasi itu, calon majikan mendapatkan jaminan 3 bulan dari penyalur untuk mengganti PRT jika ternyata dirasa tak cocok.

Dalam jangka tiga bulan jika tak cocok, majikan bisa mengembalikan PRT kepada penyalur dan penyalur akan menggantinya dengan PRT yang baru. “Pergantian itu dapat dilakukan  sebanyak tiga kali, tanpa dipungut biaya administrasi lagi,” ujar Bu Jati.

Bukan hanya PRT, Bu Gito juga menyediakan tenaga kerja Supir, Tukang Kebun dan juga Baby Sitter. Berminat?