Siapa yang tidak tahu kepompong?, tempat pembungkus ulat


sebelum menetas menjadi kupu-kupu. Bagi sebagian orang, mungkin


kepompong bukanlah sesuatu yang berguna untuk dipakai.


Namun, ditangan seorang ibu Iwa, yakni pengrajin kepompong ulat


sutera dari Citeureup, Bogor, Jawa Barat, kepompong ulat sutera dapat


menjadi barang-barang kerajinan tangan yang sangat menarik.


Usahanya berawal dari pengrajin bunga kering, kemudian saat melihat


keindahan kepompong, maka ia memutuskan untuk membuat kerajinan


tangan dari kepompong tersebut.


Ada beberapa jenis yang dihasilkan dari kepompong ulat sutera, seperti


aksesoris dan sulaman. Jenis kepompong yang dipakai pun beragam,


dari jenis kepompong keket, sampai yang menarik adalah kepompong


liar berwarna keemasan, dari pohon kedondong atau alpukat. Kisaran


harganyapun terjangkau, mulai dari Rp.20.000 hingga Rp.1.000.000.


Usaha yang dirintis sejak tahun dua ribuan ini telah menghasilkan


produk kerajianan tangan yang diminati sampai ke mancanegara,


seperti Malaysia, Amerika Serikat, Singapura dan Brunei Darusalam.


Pemilihan kepompong sebagai bahan baku utama dimulai dari sekedar


coba-coba. Berbagai jenis kepompong ulat dicobanya.


Biasanya, dia memilih untuk mempertahankan warna asli kepompong


dalam setiap produknya meskipun kadang bereksperimen untuk


mengganti warna aslinya. Hasilnya, kepompong warna kuning emas


atau putih ini disulap menjadi berbagai aksesoris seperti aksesori baju


serta jepitan rambut, Atau ibu Iwa menyulamkan kepompong sebagai


hiasan di baju ataupun selendang. Kreasi tersebut dibuat menyesuaikan


selera pasar.


Teknik pembuatan kepompong hingga menjadi barang kerajian tidak


begitu sulit, seperti yang dia jelaskan berikut ini:


“Mula-mula karena liar dipungut lalu ketika kosong tinggal sarangnya


saja, seperti kain lembut kemudian dikupas. Diluarnya ada sisa-sisa


benang sutera yang sudah putus-putus tidak terpakai, saya buang


dan kupas sedemikian rupa, kemudian dipola berbentuk bunga atau


bisa juga dilipat seperti kain. Nah itulah aplikasi yang ditempelkan di


bahan apa saja, dibahan sutera, belacu, tenunan. Jadi menghasilkan


satu motif.”


Selain itu, ada manfaat lain dari kerajinan kepompong ulat yang dibuat


ibu iwa, yakni terbukanya lapangan pekerjaan. Ada beberapa pengrajin


belajar membuat kerajianan tangan dari kepompong tanpa harus


membayar, sehingga menciptakan pekerjaan baru bagi para wanita dan


dapat menambah penghasilan, serta turut mendukung perekonomian


keluarga.


Tak hanya itu saja, kreatifitas membuat kerajianan tangan dari limbah


atau sampah juga dapat membuat lingkungan menjadi lebih baik. Jadi


dapat dikatakan selain dari segi keindahan, hasil dari kepompong


tersebut juga berguna untuk kehidupan sehari-hari.



About the Author

Belina