KabariNews – Krisis ekonomi Amerika semakin menjadi-jadi. Kali ini perusahaan otomotif Chrysler merasakan dampak tersebut.

Akhir tahun lalu Chrysler rugi sekitar 8 miliar dollar AS dan penjualannya hingga Maret 2009 turun sampai 46 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, Chrysler menerima komplain dari konsumen karena kualitas kendaraan dianggap buruk dan tidak hemat. Selain itu pangsa pasar sekarang lebih senang memilih kendaraan hemat energi ketimbang SUV.

Selama beberapa bulan produsen otomotif terbesar ketiga di AS mencoba bertahan dengan mendapatkan pinjaman dari pemerintah. Namun ketika dinyatakan bangkrut, Chrysler mencoba mengajukan Chapter 11 ke pengadilan New York, yaitu keringanan untuk perusahaan yang bangkrut agar mendapatkan proteksi untuk restrukturisasi dan tidak perlu khawatir asetnya akan disita oleh pemberi pinjaman dan pemasok.

Selain itu dengan adanya Chapter 11, perusahaan dapat memperoleh pinjaman baru dan perusahaan mempunyai hak penuh untuk menunda atau membatalkan kontrak. Walaupun Chrysler berhasil mendapatkan suntikan dana, mulai hari Senin (04/05) Chrysler akan menutup semua pabriknya hingga perusahaannya terbebas dari kebangkrutan. Sedangkan Chrysler Financial akan berhenti memberikan pembiayaan produksi mobil dan truk baru.

Tercatat sekitar 30 ribu karyawan terancam pengangguran, bahkan beberapa karyawan dari pabrik yang ditutup telah dirumahkan. Mereka tidak menyangka akhirnya kebangkrutan benar-benar melanda Chrysler.

Sebagai produsen otomotif yang telah merajai pasar otomotif di dunia, Presiden Barrack Obama memutuskan memberi bantuan kepada Chrysler. Dari pihak Gedung Putih memberi bantuan berupa pembiayaan debtor in-possesion sebesar US$3,5 miliar dan US$ 4,5 miliar untuk optimis Chrysler dapat keluar dari kebangkrutannya dalam kurun waktu 30 sampai 60 hari. Chrysler mendapat proteksi kebangkrutan yang disokong oleh pemerintah. Walaupun begitu para analisis ekonomi ragu Chrysler dapat bangkit lagi, bahkan setelah mendapatkan proteksi kebangkrutan.

Dalam mengatasi kebangkrutan ini, Chrysler rencananya akan bemitra dengan produsen mobil Italia, Fiat, agar bisa bangkit kembali. Rencananya Fiat akan mengambil 20% saham Chrysler dengan kemungkinan kenaikan saham mencapai 35% apabila target terpenuhi. Bergabungnya dua perusahaan besar ini diharapkan dapat membangkitkan Chrysler dari keterpurukkannya.

Chapter 11

Chapter 11 atau Bab 11 dalam Undang-Undang Kepailitan Amerika serikat adalah salah satu bab dalam Undang-Undang Kepailitan, yaitu di mana suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, dapat memperoleh perlindungan terhadap aset-asetnya. Pemilik usaha yang meminta perlindungan Bab 11 biasanya mencoba bertahan beroperasi sementara pengadilan kepailitan mengawasi restrukturasi perusahaan yang merupakan kewajiban utang dari pemilik usaha, di mana dalam kasus ini adalah Chrysler.

Chrysler di Indonesia

Di Indonesia kebangkrutan Chrysler tidak begitu terasa. Menurut Menteri Perindustrian Fahmi Idris, bangkrutnya Chrysler tidak mempengaruhi industri otomotif di Indonesia. Angka PHK yang didapat tidak terlalu besar. Selebihnya yang terpengaruh adalah distribusi kendaraan. Dipastikan pasokan mobil baru dari Chrysler akan berhenti.