KabariNews – Salah satu jenis penganan yang paling banyak dinikmati saat Ramadan adalah cincau atau camcao hitam. Membayangkan wujudnya saja,imajinasi kita akan langsung terbang melayang ke segelas minuman dingin, yang lezat dan nikmat.

Cincau identik dengan menu buka puasa. Setiap Ramadan tiba,cincau selalu jadi buruan ibu-ibu.Dia adalah bahan pelengkap es buah atau cendol. Tak banyak orang tahu bahwa makanan ini berkhasiat sebagai penurun panas, tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Antioksidannya tinggi, mampu menyembuhkan batuk dan gangguan pencernaan. Cincau terbuat dari salah satu jenis daun yang biasanya tumbuh di dataran tinggi.

Makanan ini berasal dari tanaman Mesona Palustris atau cincau perdu Premna Serratifolia. Umumnya setelah diolah berbentuk persegi kenyal. Namun ada juga yang berbentuk bulat. Sepanjang jalan di dekat pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia menjadi jualan andalan pedagang kaki lima waktu Ramadhan.

Salah seorang pembuat cincau rumahan, Rasyid Khohar,warga Meruya Ilir Jakarta menyatakan dirinya sudah sejak 30 tahun yang lalu merintis usaha produksi cincau. Usaha membuat cincau dipelajarinya sejak ia masih menjadi kuli cincau di kawasan Petukangan. Menurutnya, daun janggelan (bahan utama cincau hitam) mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya.

Cincau hitam (produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98%. Mengingat dalam proses pembuatannya ditambahkan mineral dan pati, sehingga cincau hitam mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat dalam jumlah lumayan.

“Mungkin oleh karena itulah, banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh.Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk,” jelasnya. Menurut bapak dengan lima orang anak ini, secara tradisional, masyarakat Indonesia mempercayai cincau hitam berkhasiat sebagai penurun panas dalam,obat demam,obat sakit perut (perut mual), obat diare, obat batuk, pencegah gangguan pencernaan, dan penurun tekanan darah tinggi.

Rasyid menambahkan, membuat cincau sebenarnya cukup sederhana. Daun jagalan (cincau) dicuci bersih direbus ke dalam drum berisi air yang sudah dipersiapakan, kemudian jika sudah matang cincau tersebut diperas dan disaring airnya. Air dari perasan daun cincau ini kemudian dimasak lagi dengan sagu. Setelah campuran air daun cincau dan kanji itu mendidih, didinginkan sejenak dan diendapkan di dalam cetakan yang diinginkan.

“Semua orang pasti bisa buat karena sederhana dan tidak butuh waktu lama, semacam membuat kue, dan selanjutnya jika cincau terebut sudah jadi, segera diangkut oleh pedagang yang memesan untuk selanjutnya segera dipasarkan ke tingkat kosumen untuk di konsumsi,”ujar Rasyid.