Jakarta, KabariNews.com – Seorang relawan Indonesia, dr Aisha Wardhana, yang
dikabarkan menjadi korban penculikan sekelompok orang bersenjata di Somalia sejak
tanggal 31 Agustus 2011 lalu saat ini sudah berada di Johanesburg, Afrika
Selatan, dan siap untuk kembali ke Tanah Air.

Kabar penculikan tesebut pertama
kali terungkap lewat berita yang dimuat di sebuah halaman blog yang berlamat di
www.bustanulis.blogspot.com yang
merupakan akun blogspot milik suami Aisha, Bustanil Arifin.

Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang
diterima redaksi KabariNews.com, Senin (5/9), informasi rencana kepulangan dr Aisha
tersebut ke Indonesia ini didapat Kemlu dari pesan singkat nomor telepon suami dr. Aisha,
Bustanil Arifin.

“Kemlu menghubungi
nomor telepon suami dr. Aisha Wardhana Bustanil Arifin dan nomor telepon dr.
Aisha Wardhana yang didapat dari Sdr. Ibnu Khajar, Senior Manager ACT, namun
kedua nomor telepon yang dihubungi dan tersambung tidak pernah diangkat.
Selanjutnya, pihak Kemlu mengirim SMS kepada kedua nomor telepon tersebut dan
dijawab bahwa dr. Aisha Wardhana saat ini berada di Johannesburg sedang
menunggu pesawat terbang ke Indonesia,” demikian isi siaran pers Kemlu.

Selanjutnya
pihak Kemlu berulangkali meminta untuk
berkomunikasi langsung melalui telepon, suami dr. Aisha Wardhana tersebut
menyatakan belum bisa dihubungi dan ketika Kemlu meminta informasi kepada
suaminya mengenai posisi dr. Aisha di Johannesburg, agar Kemlu dapat menugaskan
Pejabat KBRI Pretoria untuk menemui dr. Aisha Wardhana dan membantu kepulangan
yang bersangkutan, SMS Kemlu tersebut tidak dibalas.

Meski demikian, Kementerian Luar Negeri hingga saat ini
mengaku terus berupaya melakukan kontak-kontak melalui berbagai saluran untuk
memastikan kebenaran informasi itu, serta berupaya agar penanganan kasus
ini dapat ditangani secara cepat dan tepat bila memang betul terjadi.

Aisha Wardhana merupakan seorang dokter ahli bedah plastik yang
tercatat sebagai relawan ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang siap bertugas apabila
diperlukan sewaktu-waktu. Dalam situs resmi ACT, http://www.act.or.id
informasi penculikan dr.Aisha  diterima ACT melalui Charles Etoundi,
yakni seorang local guide Aisha selama berada di Afrika, Minggu (4/9). Aisha
diperkirakan hilang sejak tanggal 31 Agustus 2011.

Dikutip dalam situs resmi ACT, Presiden ACT, Ahyudin
menegaskan bahwa keberadaan dr. Aisha Wardhana di Somalia tidak dalam
koordinasi ACT.

“Kita hargai jiwa kerelawanannya. Namun, jika benar ia
pergi ke Somalia, itu tidak dalam koordinasi ACT, jadi menyulitkan ACT untuk
memantaunya, ‘ tegas Ahyudin.

Sebelumnya ACT memang menjelaskan bahwa Aisha semula memang
akan diberangkatkan ke Somalia bersama dengan ACTion Team for Somalia, Jumat
(19/8). Namun karena akan menikah, Aisha akhirnya menunda keberangkatannya dan
berjanji akan menyusul ke Somalia meski dengan upaya dan biaya sendiri.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37257

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :