Dubes Black Ajak Lestarikan BadakSetelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang Pelestarian Margasatwa dan Pencegahan Perdagangan Ilegal Satwa Liar, Dubes Blake dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan tampil dalam acara pertama mereka bersama untuk meningkatkan kesadaran publik di @america menyoroti pentingnya menurunkan jumlah permintaan perdagangan ilegal satwa liar.

Dubes mengajak seluruh 200 undangan yang setengahnya adalah mahasiswa untuk menghargai dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan menekankan pentingnya hal ini bagi AS, Dubes Blake memaparkan bagaimana sejak 2009 Amerika Serikat menginvestasikan 16 juta dolar AS untuk menumpas perdagangan ilegal satwa liar melalui program ASEAN-Wildlife Enforcement Network dan Asia’s Regional Response to Endangered Species Trafficking (ARREST).

Bantuan AS bagi program pelestarian badak termasuk pemberian hibah senilai 750.000 dolar AS bagi Yayasan Badak Indonesia (YABI) untuk mendukung Suaka Badak Sumatra dan perlengkapan teknis yang dapat mencari populasi badak di Sumatra dan Kalimantan.

Selamatkan badakAcara menampilkan cuplikan taman nasional yang menjadi tempat bagi 50 ekor Badak Jawa terakhir yang masih ada di dunia dan LSM yang memperoleh hibah Tropical Forest Conservation Act (TFCA) senilai 750.000 dolar AS untuk melindungi Badak Sumatra yang terancam kritis.

Di Indonesia terdapat dua spesies badak dari lima spesies di dunia yang terancam punah. Badak Jawa saat ini hanya tersisa 50 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon dan jumlahnya terus berkurang. Sementara Badak Sumatra yang sebagian besar berada di Indonesia saat ini diperkirakan hanya tersisa 100 ekor di dunia dan jumlahnya terus berkurang.

Untuk share artikel ini klik www.kabariNews.com/?61994

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2