Sebanyak 13 WNI berhasil melewati batas darat antara Libya dengan Tunisia untuk dievakuasi. Suasana perjalanan tegang dan mencekam karena harus melewati sekitar 15 pos penjagaan yang dikawal oleh dua pihak yang bertikai (pro dan anti Khadafi) Cerita yang diliris pada Minggu (13/3) oleh Kedutaan Besar Indonesia (KBRI)di Tunisia itu mengatakan bahwa ada beberapa pos penjagaan yang dibentuk oleh pasukan-pasukan pro-Khadafi dan dua pos barisan anti-Khadafi. Hampir setiap 500 meter terdapat pos penjagaan pro Kadhafi yang dikawal militer dan non militer yang berikat kepala hijau.

Evakuasi WNI melalui jalan darat ini adalah evakuasi pertama sejak Bandara Internasional Libya ditutup empat hari lalu. Jalan yang dilalui para WNI bukan jalan umum, tapi melalui jalan-jalan “tikus”. Hal ini ditempuh karena mereka menghindari kota-kota yang terlibat pertumpahan darah. Suara tembakan terkadang harus mereka dengar sepanjang jalan. Terkadang mereka juga harus melihat mayat korban pertempuran sepanjang jalan yang mereka lalui. Mereka diantar oleh staf KBRI Libya dalam 3 mobil dan di perbatasan Libya-Tunisia, mereka menumpang mobil staf KBRI Tunisia.

Setiap pos pemeriksaan WNI diminta berbagai barang seperti kamera, handphone, peralatan elektronik, dan lainnya. Para militer dan orang pro Khadafi akan marah jika pihak pelintas batas tidak menyerahkan barang berharga mereka. Sebenarnya hal ini sama saja dengan bentuk penjarahan. Suasana sangat menegangkan. Beberapa diantara mereka merasa syok dengan keadaan ini. Kadang suara tembakan terdengar jauh dari mereka, kadangkala dekat. Awalnya beberapa warga Indonesia memberikan barang-barang itu, namun pada pos-pos berikutnya, akhirnya barang-barang tersebut disembunyikan.

Saat menjauhi Tripoli dan melalui Zawiyah, mereka bertemu dengan dua pos penjagaaan anti-Kadhafi. Dua pos penjagaan tersebut dapat dilalui dengan mudah karena petugas penjaga hanya memberi selebaran kepada mereka dan membiarkan mereka lewat tanpa permeriksaan.

Kini, para WNI tersebut dibawa ke Wisma Duta untuk konsolidasi dan briefing dari
Duta Besar RI. KBRI Tunisia memberikan pelayanan kesehatan, makanan, minuman, pakaian, konseling dan lainnya. Untuk mempermudah evakuasi ke Indonesia, para WNI tersebut didata kembali kelengkapan dokumennya dan diberikan akomodasi yang memadai di Tunis.

Dengan masuknya 13 WNI eks-Libya tersebut, jumlah WNI yang telah dievakuasi melalui Tunisia mencapai 515 orang. 500 WNI telah diberangkatkan ke Indonesia. 15 orang saat ini masih berada di penampungan di KBRI Tunis. Menurut rencana mereka akan dievakuasi ke Indonesia pada hari Senin, 14 Maret dengan menggunakan penerbangan Emirates.

Untuk share atrikel ini klik www.KabariNews.com/?36469

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :