faisal-basriKabariNews – Banyak dari kita tentu mengenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk, beragam sosial, etnis, budaya, agama, hingga aspirasi politik. Hal ini membuat bangsa Indonesia sering disebut sebagai bangsa multikultural.

Namun realitas multikultural berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk merekonstruksi kembali Bhinneka Tunggal Ika yang dapat menjadi kekuatan yang mengikat seluruh keragaman etnis, budaya, dan agama.

Dalam acara diskusi Indonesia Tanah Air Kita, Ekonom Faisal Basri mengatakan bahwa kedamaian Indonesia tidak datang dengan sendirinya. “Unsur-unsur demokrasi di negeri ini semakin menipis. Bangsa ini sesungguhnya penuh dengan toleransi antar suku, budaya juga beragama. Kita bisa melihat di pelosok-pelosok Nusantara, kesenjangan antar umat beragama sangat tipis sekali dan hampir tidak terasa adanya perbedaan diantara mereka. Hal seperti itu yang telah dipupuk oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala,” tukas Faisal yang ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. (Didit/Foto : Didit)