KabariNews – Satu lagi persembahan karya terbaru sineas Indonesia yang dapat menghibur Anda  berjudul Ketika Mas Gagah Pergi. Film bergenre drama religi  yang diadaptasi dari karya novel terlaris Helvy Tiana Rosa ini  memuat  adegan yang terinpirasi dari  keindahan  Islam

Film yang dibuat hanya bermodalkan dari biaya patungan dari pembaca novel ini menceritakan kehidupan keluarga sehari-hari  tentang keakraban kakak beradik, kemudian  mendadak sang kakak berubah sepulang dari ternate untuk penelitian skripsinya.

Gagah (Hamas Syahid) sang kakak yang selalu dibanggakan oleh sang adik Gita (Aquino Umar ) sebagai abang yang menurutnya nyaris sempurna.  Gagah baik, tampan, cerdas dan modern. Gagah sebagai laki-laki yang memiliki sikap sempurna dan memberikan contoh baik dalam memperkenalkan Islam itu indah, Islam itu Cinta  kepada Gita dan Mamanya, meski harus dimusuhi adiknya.  Gagah terus bersabar dan tetap gigih menjalankan misi kebaikannya dengan berbagai cara agar sang adik mau mengerti alasan kenapa sekarang dirinya berubah.  Disisi lain secara tiba-tiba Gita sering dipertemukan dengan lelaki misterius di dalam bus kota saat dia berangkat dan pulang sekolah.

Yudhistira (Masaji  Wijayanto) adalah sosok lelaki misterius di bus yang sering ditemui Gita,  Ia selalu menyampaikan ceramah tentang kebaikan – kebaikan tanpa meminta imbalan kepada para penumpang bus, Gita pun merasa kaget kenapa sama seperti kakaknya dan perlahan ceramah – ceramah sederhana yudi kian mengena.

Film yang dikemas sesuai cerita novelnya ini menyampaikan kebaikan, adegan dan ceritanya banyak melibatkan tentang kegiatan kemanusiaan mengarah yang lebih baik, misalkan mengajak sekelompok preman mendirikan “Rumah Cinta” rumah singgah penuh buku-buku  untuk anak-anak dhuafa dipinggiran Jakarta.  Film Ketika Mas Gagah Pergi The Movie  mulai tayang serentak di Bioskop pada tanggal 21 Januari 2016.  (1011)