Gaun karya Anne Avantie

Melalui Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan PT. Mustika Ratu Tbk., Indonesia kembali mengirimkan perwakilan untuk berkompetisi di perhelatan Miss Universe 2019. Sebagaimana para pendahulunya, Frederika Alexis Cull sebagai Puteri Indonesia 2019 akan membawa nama harum Bumi Nusantara ke ajang kontes kecantikan bergengsi tersebut. Puteri pasangan Alm. Rayn Cull dan Yuliati tersebut akan berhadapan dengan 85 kontestan dari negara lainnya selama menjalani proses karantina Miss Universe 2019 yang akan berlangsung sekitar 10 hari di Atlanta, GA (Amerika Serikat).

Gaun karya Tex Xaverio

Menjelang keberangkatannya ke ajang internasional, para Puteri Indonesia biasa menggelar konferensi pers untuk memamerkan sederet busana yang akan dibawa sekaligus pamitan. Frederika juga menghadiri acara serupa untuk bertemu dengan berbagai perwakilan media dan para pendukungnya yang menamakan diri Indonesian pageant lovers. Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnu Wardani mengungkapkan bahwa target organisasi yang dipimpinnya adalah mahkota Miss Universe untuk Indonesia. Ia menambahkan bahwa Frederika juga memiliki misi untuk mempromosikan sektor pariwisata, budaya, dan tak ketinggalan produk-produk Industri Berbasis Budaya (tradisional) karya anak bangsa ke kancah internasional. Sebagai langkah nyata untuk memperkenalkan produk tersebut adalah dengan membawakan buah tangan untuk seluruh kontestan berupa produk kecantikan dari Beauty Queen Series Mustika Ratu yaitu palet makeup miliknya, The Queen In Me Frederika Limited Edition Palette.

Kostum Nasional karya Mayaratih dan aksesoris karya Morphacio

Pada acara tersebut, Frederika juga mempresentasikan sejumlah gaun yang akan dibawanya ke panggung Grand Final Miss Universe 2019. Gaun pertama yang ditampilkan adalah gaun rancangan Priyo Oktaviano dengan tema Bali of Arc yang menggunakan bahan kain tenun Bali dari daerah Klungkung. Pilihan aksentuasi ragam warna dalam kain tenun tersebut menjadi interpretasi Priyo untuk menggambarkan kekayaan bumi Indonesia di dalam sastra pedalangan Jawa, Loh Jinawi yang berarti kaya tak kurang sandang dan pangan dan dipenuhi intan berlian. Gaun kedua merupakan koleksi couture terbaru dari Hian Tjen yang bertajuk Perfection. Gaun tersebut terinspirasi oleh pola karya dari abad ke-18 yang telah digambar ulang dan dicetak pada kain halus untuk menciptakan gaun backless dengan detail tali modern. Selanjutnya, Puteri Indonesia kelahiran 5 Oktober 1999 tersebut tampil di atas panggung dalam balutan gaun malam karya Tex Saverio. Gaun tersebut dirancang dengan mengangkat konsep Dualism sesuai dengan karakter Frederika yang mewakili sosok wanita muda dan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai dan warisan tradisional Bumi Nusantara. Pada penghujung acara, ia mengenakan kostum nasional rancangan Mayaratih Couture berikut aksesori karya Morphacio yang mengangkat tema Sang Wanita. Kostum tersebut terinspirasi oleh tokoh pewayangan Srikandi, yang merupakan seorang pemanah ulung.

Gaun karya Hian Tjen

Kepada Kabari News, Frederika mengaku bahwa ia juga telah berkomunikasi dengan sederet Puteri Indonesia terdahulu untuk mendengar nasehat mereka. Meski hal tersebut baik sebagai masukan, ia menilai masing-masing Puteri Indonesia memiliki kelebihan, kekurangan, dan tantangannya tersendiri sesuai dengan zamannya.

Perjalanan YPI di Ajang Miss Universe

Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu sudah mengirimkan wakil Indonesia ke ajang Miss Universe sejak tahun 1993. Waktu itu, Puteri Indonesia 1992 Indira Soediro mewakili Indonesia untuk pertama kalinya di Miss Universe di Mexico. Dilanjutkan dengan Puteri Indonesia 1994 Venna Melinda yang dikirim ke Manila – Filipina dan Puteri Indonesia 1995 Shanti Manuhutu yang dikirim ke Windhoek – Namibia, ketiganya hadir sebagai peninjau aktif. Pada tahun berikutnya, Puteri Indonesia 1996, Alya Rohali menjadi wakil Indonesia pertama kali mengikuti kegiatan karantina penuh Miss Universe 1996 di Las Vegas – Amerika Serikat.

Gaun karya Priyo Oktaviano

Pada tahun 2005, Yayasan Puteri Indonesia kembali mengirimkan wakilnya yaitu Puteri Indonesia 2004 – Artika Sari Devi ke ajang Miss Universe di Bangkok Thailand dan sampai saat ini tercatat Indonesia telah berhasil meraih prestasi di ajang Miss Universe, antara lain Puteri Indonesia 2004, Artika Sari Devi meraih Top 15 Miss Universe 2005 di Thailand, Puteri Indonesia 2013, Whulandary Herman meraih Top 15 Miss Universe 2013 di Rusia, Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira meraih Best National Costume dan Top 15 Miss Universe 2014 di Amerika Serikat, Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri meraih Top 15 Miss Universe 2015 di Amerika Serikat, Puteri Indonesia 2016, Kezia Roslin Cikita Warouw meraih Miss Phoenix Smile dan Top 13 Miss Universe 2016 di Filipina serta di tahun 2018 Puteri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra meraih Top 20 Miss Universe 2018 di Thailand.