Setelah beberapa bulan dikabarkan disekap oleh Kerajaan
Kelantan Malaysia,
kini Manohara Odelia Pinot kembali ditengah-tengah keluarga.

Mantan model yang menikah pada usia 16 tahun
ini, beberapa bulan terakhir beritanya hangat diperbincangkan di segala media,
mulai media elektronik, media massa sampai ke media infotaiment soal berita
penyekapan dan perlakuan tidak menyenangkan di kediaman mertuanya di Malaysia.

Kisah dramatis Manohara berujung dengan pertemuan dengan
ibunda tercinta. Tidak terencana, Daesy ibu Mano menemuinya di Singapura saat
keluarga Kelantan berserta Manohara mengantar ayah mertuanya untuk perawatan
jantung yang tengah di deritanya.  

Mendengar kabar Manohara dibawa serta ke Singapura, Deasy
dan Dewi Sri Asih anak sulungnya bertolak ke Singapura. “ Saya mendapat telepon
dari salah satu keluarga Kelantan yang tidak bisa saya sebutkan namanya, bahwa
Manohara sedang berada di Singapura,” kata Deasy. 

Awalnya Deasy pesimis, tapi berkat dukungan keluarga dan sahabat
akhirnya Deasy membulatkan tekad untuk ke Singapura, meskipun hanya melihat dan
memastikan kondisi anaknya baik-baik saja.

“Saya sempat takut, tapi
teman-teman dan keluarga menyemangati saya. Saya ke Singapura sebenarnya hanya
sekedar melihat Manohara dari kejauhan, tapi kenyataannya berbeda,” ujar Deasy
bahagia.

Sesampainya Deasy di Singapura, ia langsung menuju hotel
Royal yang terletak di kawasan Scotts
Road. Dewi fortuna yang berpihak pada Deasy
memberikan kesempatan bagi Ibu dua Putri ini untuk menemui Manohara sekaligus
bisa memboyongnya kembali ke Indonesia.

Kedatangan Deasy ternyata telah diketahui pihak Kerajaan, Manohara
pun dilarang keluar dari kamarnya yang berada dilantai 13. “ Ada salah satu keluarga yang baik hati,
memberitahukan bahwa mama ada di loby. Saya mau ketemu mama, tapi dihalangi,
saya dipaksa ikut mereka untuk kembali ke Kelantan,” ujar Manohara

Manohara dilarang untuk keluar apalagi memakai lift. Bahkan diperintahkan
untuk kembali ke Kelantan. Mano nekat memasuki lift karena ia tahu bahwa
mamanya ada di lobi, tapi sampai di lantai 3 yang kebetulan dekat dengan kamar raja
Kelantan, ia dipaksa untuk keluar.

Manohara tidak kehabisan ide, ia berusaha mengabil simpati
orang sekitar dengan menangis, sehingga ada beberapa orang yang memperhatikan
drama keluarga itu. Dipaksanya Mano keluar dari lift agar tidak bertemu dengan
ibunya. Sambil menagis, Mano meraih satu tombol alaram tanda bahaya. Kontan saja
suasana di lantai hotel tersebut mendapat perhatian dari keamanan hotel dan
pihak kepolisian Singapura.

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan tersebut pihak
keluarga kerajaan kelantan, menyerahkan Manohara kepada embassy Singapora. Tidak
lama dari kejadian itu disebuah kamar Manohara dipertemukan dengan ibu dan
kakak tercinta sampai akhirnya diboyong kembali ke Indonesia

Setibanya di Indonesia, Manohara dan keluarga menggelar
jumpa pers. Manohara mengakui penyiksaan yang dilakukan oleh
suaminya, akibat dari kekerasan itu, kini wanita berkulit mulus ini mengalami
insomnia.

Kerap mendapati perlakuan tidak menyenangkan dari sang suami, mulai
dari kekerasan seksual sampai di silet-silet jika Manohara menolak perintah
sang suami

“Saya pernah dua kali disuntik, ke esokan harinya napsu
makan saya bertambah. Tapi anehnya saya muntah darah dan selama 4 hari badan
saya naik menjadi 10 kilogram. Itu kan
aneh? Makanya saya mau cek ke dokter, “ paparnya.

Kisah drama tragis Manohara masih belum usai, sebab sampai
dengan saat ini, Manohara masih menjadi istri syah Pangeran Kelantan yang
bernama Mumammad Fahri. Pihak pengacara Deasy akan mengurus kelanjutan masalah
tersebut. Manohara akan menggugat cerai suami dan meminta pertanggungjawaban
atas kekerasan yang dia terima selama menjadi istrinya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33168

Untuk melihat Berita Indonesia / Gosip lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket