Seorang
hakim distrik Federal pada hari Senin (23/08/2010) di Washington, memblokir
keputusan pemerintahan Obama tahun 2009 yang menganggarkan dana guna memperluas penelitian
sel punca atau Stem Cell.

Putusan
ini mengejutkan para ilmuwan di sejumlah perguruan tingi negeri Amerika yang selama
ini mengharapkan bantuan pemerintah untuk menyokong penelitan mereka.

“Aku harus memberitahu semua orang di lab saya bahwa ketika mereka bekerja
dengan sel-sel penelitian mereka, untuk tidak menggunakan alat yang belum belum
didanai oleh pemerintah federal,” kata Dr George T. Daley, direktur
program transplantasi sel induk di Children’s Hospital, Boston, seperti dilansir New York Times..

Hakim Ketua Royce C. Lamberth dari Pengadilan Distrik Federal District of
Columbia mengeluarkan putusan bahwa kebijakan Obama ilegal dan sementara
kebijakan federal mengenai hal ini menjadi “status quo,”.

Royce
beralasan, keputusan ini karena masih belum diputuskan perbedaan pemahaman
antara pekerjaan yang mengarah ke penghancuran embrio – yang tidak dapat
dibiayai oleh pemerintah federal di bawah kebijakan saat ini – dan pendanaan
untuk bekerja menggunakan sel induk yang dibuat melalui penghancuran embrio. Dalam
pemerintahan, penelitian sel induk embrionik disebut sebagai ESC (Embrionic
Stem Cell)

“Jika satu langkah atau ‘bagian dari penelitian’ dari ESC hasil adalah
penghancuran embrio, maka seluruh proyek dilarang menerima dana federal, ”
tulis Hakim Lamberth, yang diangkat menjadi Hakim Federal tahun 1987 oleh
Presiden Ronald Reagan.

Keputusan
ini juga mengundang pendapat berbeda-beda. Dr. Daley mengatakan itu berarti
pekerjaan yang dibiayai di bawah aturan baru harus segera dihentikan, sementara
sebagian mengatakan keputusan itu berarti bahwa institusi pendidikan harus
menggunakan aturan pemerintahan Bush pengunaan dalam dana hibah.

Steven H. Aden, penasihat senior untuk lembaga donor Aliansi Pertahanan,
mengatakan putusan hakim “Berarti bahwa untuk sekarang pemerintah tidak
dapat mengeluarkan dana hibah untuk proyek-proyek penelitian sel induk embrio
tanpa perintah lebih lanjut dari pengadilan. ” (new york times)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35419

Untuk

melihat artikel Amerika / National lainnya,
Klik
di sini

Klik di sini
untuk Forum
Tanya
Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by

: