Kesepakatan kerjasama (MoU) ini ditandatangi oleh rektor Univeristas Paramadina,  Anies Baswedan. Ph.D, dan  Direktur Program Kebijakan Kemanusiaan dan
Riset Konflik (Humanitarian Policy and Conflict Research – HPCR) Universitas Harvard, Prof. Claude Bruderlein, di Jakarta, 9 Oktober kemarin.

Seperti dikutip dari situs resmi Universitas Paramadina, kerjasama ini telah dipersiapkan sejak setahun lalu dengan membentuk Indonesia Peace Lab. Namun diperjalanan, kerjasama tersebut ditingkatkan dengan cakupan program yang lebih luas yakni ke tingkat Asia tenggara. HPCR sendiri termasuk lembaga global yang cakupannya memayungi isu perdamaian dan konlfik dalam sebuah kawasan global.

Tujuan SEA Peace Lab antara lain adalah menyebarkan cerita sukses
Indonesia dalam memerangi konflik di tanah air kepada bangsa-bangsa
lain di dunia agar mereka dapat mengambil pelajaran berharga.

Kegiatan-kegitan SEA Peace Lab ini antara lain, melakukan penelitian dan riset mengenai isu yang berkaitan
dengan perdamaian dan penyelesaian konflik; menyelenggarakan pelatihan
dan workshop mengenai pembangunan perdamaian (peacebuilding) dan
resolusi konflik, serta menyelenggarakan konferensi dan pertemuan yang menghadirkan pakar
kelas dunia dan pemimpin negara, termasuk juga membuat portal web yang
menghimpun semua informasi dan data tentang konflik dan perdamaian di
kawasan Asia tenggara.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32099

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket