KabariNews Setelah sukses membuat sepeda motor Si Gesit yang saat ini memasuki fase produksi masal, kini Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) luncurkan mobil SapuAngin type XI EVO I yang irit bahan bakar. Mobil ini sedianya akan diikutkan dalam ajang kompetisi Shell Eco Marathon  Asia 2017 dalam katagori Urban Concept di Singapura dari 15 – 19 Maret mendatang, secara resmi diluncurkan dan dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf, di depan gedung Dinas Perhubungan Provensi Jawa Timur, Minggu (12/03).

SapuAngin XI EVO I merupakan generasi penerus dari SapuAngin SA I dan SA X yang telah merebut juara 1 se-Asia dalam ajang Shell Eco Marathon di Filiphina pada tahun 2015 dan menjadi juara pertama dalam ajang Urban Concept dikelas diesel. Artinya selama lima tahun berturut-turut selalu menjadi juara dalam ajang tersebut.

Mobil yang bermesin diesel ini, mampu menempuh jarak 400 km dengan 1 liter bahan bakar. Dapat dibayangkan jika mobil sejenis ini diproduksi secara massal berkualitas, maka yang terjadi tentunya akan menghemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Apalagi dengan menggunakan bahan bakar bio diesel.

Dalam kesempatan itu, Saifullah Yusuf memuji dan memberikan apresiasi mobil Sapu Angin yang diinisiasi oleh mahasiswa Teknik ITS dan meminta ITS untuk membuat grand desain sistem transportasi sebagai moda masa depan di Jawa Timur.

“Semakin ke sini, transportasi di Jatim semakin padat. Hal itu seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang semakin membaik. Jumlah manusianya semakin banyak, jumlah kendaraannya juga semakin meningkat. Namun perbandingan ruas jalan dan pertumbuhan manusianya tidak seimbang,” tutur Saifullah Yusuf.

Karena itu lanjut Saifullah harus memikirkan inovasi untuk sistem transportasi di masa depan, yaitu dengan mengintregrasikan transportasi 100 km ke arah barat dan 100 km lagi ke arah selatan. Kemudian juga memikirkan 100 km ke arah utara dan ke arah timur. Tentunya ini harus disinergikan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Joni Hermana mengatakan, semua konsep hingga perakitan kompenen serta desain seluruhnya dikerjakan oleh mahasiswa ITS dengan menelan biaya sebesar Rp 30 juta.

“Kendaraan ini bermesin diesel, namun irit bahan bakar. Jika diproduksi massal tentunya harus memenuhi standarisasi agar layak untuk dikendarai,” tutur Joni Hermana.

Joni menambahkan, pihaknya akan terus mengupayakan agar kendaraan jenis SapuAngin akan ditingkatkan kualitasnya. Seiring dengan permintaan dari pemerintah provinsi Jawa Timur agar ITS dapat membuat grand design sistem transportasi seperti yang telah disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

“Apalagi seperti yang dikatakan oleh Wakil Gubernur Jatim yang meminta kepada kami untuk memikirkan sarana transportasi yang memadai dimasa depan,” kata Joni Hermana.

Joni menuturkan, kendaraan ini juga akan diikutsertakan dalam ajang kompetisi Shell Eco Marathon 2017 di tingkat Asia yang akan diselenggarakan di Singapura.

“Tidak hanya itu, juga ada beberapa robot hasil karya mahasiswa ITS yang akan diikut sertakan dalam ajang internasional, seperti robot Ichiro,” jelasnya.

Dalam ajang kompetisi Shell Eco Marathon 2017, selain ITS ada banyak perguruan tinggi negeri dan swasta yang ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut. Tercatat ada 29 tim dari 22 perguruan tinggi negeri dan swasta yang lolos fase 3 pendaftaran, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan (UPI), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Pontianak, Universitas Gajah Mada (UGM), Univesitas Brawijaya Malang (Unibraw), Universitas Muhamdiyah Malang (UMM), Universitas Sebelas Maret, Unversitas Negeri Jakarta, dan beberapa perguruan negeri lainnya.

Pemenang dalam kompetisi Shell Eco Marathon 2017 nanti akan ditentukan dengan jarak tempuh terjauh dengan menggunakan bahan bakar atau energi paling sedikit.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan lelang kaos Sapu Angin yang bertanda tangan Saifullah Yusuf, M. Nuh, dan Rektor ITS. Kaos Sapu Angin yang bertanda tangan Saifullah Yusuf berhasil laku dengan harga Rp 40 juta dalam lelang tersebut. Hasil lelang kaos yang mencapai ratusan juta Rupiah itu selanjutnya akan disumbangkan kepada tim Sapu Angin yang akan berangkat ke Singapura beberapa hari ke depan. (Kabari1003)