Chinese Ala Hollywood?
Kelihatannya, film ini
bercerita tentang kehidupan orang-orang Tionghoa Amerika di Hollywood.
Tapi sebetulnya film karya sutradara yang besar di San Francisco
bernama Arthur Dong ini, adalah film dokumentasi mengenai sepak terjang
sineas Asian Americans di Hollywood. Hollywood Chinese mengangkat tema tentang peran komunitas Asian Americans
yang sebenarnya memberi warna tersendiri dalam dinamika industri film
Hollywood. Meski hingga saat ini, film-film Hollywood masih didominasi
oleh aktor dan aktris kulit putih.
Jika ditelusuri lebih jauh,
memang film-film Amerika jaman dulu jarang sekali yang memakai tenaga
kaum Tionghoa. Bahkan untuk film-film mengenai budaya Tionghoa atau
Asia dari tahun 1940-an sampai 1980-an tetap mempekerjakan orang kulit
putih sebagai pemeran utama. Atau setidaknya hanya pemeran yang “indo”
atau berdarah campuran kulit putih saja yang bisa menjadi pemeran
utama. Menurut Arthur Dong ketika ditemui Kabari, sekaranglah saatnya
masyarakat dunia menghargai kreativitas kaum Asia-Amerika. Arthur yang
tadinya ingin menjadi film historian ini mengaku, bahwa ia terinspirasi oleh kiprah sineas-sineas Asian Americans karena sejak kecil hobi menonton film-film Chinese maupun Chinese-Americans
di bioskop kecil. Sambil tersenyum ia pun menambahkan, “Lucunya pada
waktu itu saya tidak berpikir janggal tentang aktor/aktris kulit putih
berperan sebagai karakter Asia, menurut saya kala itu normal-normal
saja.”
Hollywood Chinese adalah sebuah film
dokumentasi yang mengungkap rahasia dan alasan politik mengapa peran
kaum Tionghoa di industri film Hollywood seolah terpinggirkan. Dari
mulai membahas tentang film bisu Chinese-American pertamakali yang dibuat tahun 1916 berjudul The Curse of Quon Gwon – disutradarai oleh Marion Wong dan mendapat penghargaan dari National Film Registry by the Library Congress– sampai film Brokeback Mountain karya sutradara Ang Lee. Tak ketinggalan juga mengupas kiprah sang legenda, Bruce Lee.
Hollywood Chinese
menggabungkan potret-potret aktor, sutradara, penulis skenario, dan
gambar-gambar yang mempesona untuk menunjukkan ke masyarakat bagaimana
selama ini kaum Tionghoa diimajinasikan ke dalam layar lebar, dan
mengapa banyak sineas tetap aktif di sebuah industri yang kerap ‘cuek’
dengan isu ras akan tetapi terkadang secara paradoks masih mau menerima.
Hollywood Chinese disutradarai, ditulis, dan diedit oleh pemegang nominasi Academy Award dan pemenang tiga kali Sundance Award,
Arthur Dong (Licensed to Kill, Coming Out Under Fire, Forbidden City
U.S.A). Film yang proses produksinya menghabiskan waktu 10 tahun ini
juga berisi wawancara dengan sineas dan artis layar lebar Chinese dan Chinese-Americans
tersohor, seperti Ang Lee, Wayne Wang, Joan Chen, David Henry Hwang,
dan Justin Lin, dimana sebagian dari mereka telah berjuang melawan
‘juragan’ besar Hollywood sebagai kaum yang kurang diangkat.
Profil-profil non-Asia juga diangkat dalam film ini, seperti peraih dua Oscar, Luise Rainer (Good Earth, 1937), aktor watak Christopher Lee (Fu Manchu, 1960-65), dan aktor idola tahun 1940-an Turhan Bey (Dragon Seed,
1944). Mereka mengungkap pengalamannya berperan sebagai kaum Tionghoa
di layar lebar. Banyak perbedaan pendapat yang dilontarkan para artis
tersebut. Christopher Lee menjelaskan betapa beratnya proses make-up
yang harus dikerjakan demi menguningkan wajahnya dan menyipitkan
matanya. Sementara, Luise Rainer menegaskan bahwa setiap pemain harus
bisa memerankan karakter ras apapun, dan itu sama sekali tidak ada
hubungannya dengan politik sinema.
Film dokumentasi ini
didukung dengan klip-klip vintage maupun modern yang diambil dari lebih
dari 90 film, bahkan dari poster cetak yang diproduksi tahun 1890
sampai film-film modern Asia-Amerika jaman sekarang. Secara
keseluruhan, Hollywood Chinese berhasil mengulas keberadaan
para sineas-sineas kaum Tinghoa secara gamblang. Film ini juga sangat
inspiratif, segar dan mengungkap kekacauan serta kesedihan sejarah
mengenai ras dan representasi budaya. (inna)
Runtime:90 min Country:USA Language:English
Color:Color | Black and White
Company:Center for Asian American Media (CAAM)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31475
Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Juli 2008 ( E-Magazine )
Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini
______________________________________________________
Supported by :
Lebih dari 100 Perusahaan Asuransi di California.
Asuransi Mobil, Kesehataan, Gigi, Bisnis, Jiwa.
Bisa dapat Premium Online Sekarang…..
Klik www.GreatPremium.com Sekarang
Telpon 1-800 281 4134 Email : Info@thinkapril.com