Meredupnya musik dangdut di ranah musik tanah air, memancing
Ikke Nurjanah untuk mengangkat kembali musik yang kental dengan suling dan
gendang itu. Secara perlahan tapi pasti Ikke berusaha mencari simpati dengan
berkampanye, memproduksi album sampai tampil dibeberapa media untuk kembali
mengangkat musik dangdut
Tidak sia-sia usaha yang dijalankannya, pasalnya dengan
upayanya tersebut, Ikke mendapat kesempatan tampil di
York
pada 1 – 12 April 2010.
Pelantung lagu “Terlena” itu diundang langsung untuk mengisi
acara dan juga menjadi pembicara di dua universitas, yaitu John Hopkins di
Washington DC dan juga di
perihal perkembangan musik dangdut di
“ Doain lancar ya, terutama waktu aku bicara di dua kampus
itu. Siapa tahu, kalau orang Amerika saja doyan dangdut, nasib dangdut di
bangkit dan berjaya lagi,” ujar Ikke.
Ikke pun tidak hanya akan mengoyang
dokumenter yang akan dibuat Sireedee
Entertaiment, salah satu event organaizer di
Pembuatan dokumenter tentang dangdut tersebut akan semakin mengenalkan dangdut
tanah air pada dunia internasional.
Padatnya jadwal di Amerika pun akan mengantar Ikke ke
Smithsonian Folkways, yaitu sebuah organisasi yang dikenal sebagai pengolektor
jenis aliran musik di dunia. Ikke akan mampir dan menyerahkan hasil album-albumnya
untuk dikoleksi di Smithsonian Folksways.
Untuk serangkaian penampilannya di Amerika, Ikke akan
diiringi dengan band dangdut asal Amerika yang tergabung dalam The Cowboys. The
Cowboys band adalah band asuhan Prof Andrew Wintraub dari
yang saat ini juga tengah menulis tentang sejarah dangdut.
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?34700
Untuk
melihat Berita Indonesia / Gosip lainnya,
Klik
disini
Klik disini
untuk Forum Tanya Jawab
Mohon beri
nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :