Seluruh komunitas imigran di AS, termasuk warga Indonesia, pasti penasaran dengan rencana Obama-Biden soal imigrasi. Meski ditunggu-tunggu sampai tiga kali, tapi isu imigrasi sama sekali tidak diperdebatkan oleh capres McCain lawan Obama. Semua pakar imigrasi rata-rata menjawab, “Habis, mereka tidak ditanya sih”.

Sewaktu diwawancara CNN, Obama tidak memasukkan masalah imigrasi dalam lima prioritas utamanya. Soal ekonomi, finansial, perang, layanan kesehatan memang lebih mendesak diatasi.

Namun demikian, isu imigrasi jelas tidak akan lewat begitu saja. Kepada Kabari, Karen Narasaki, dari Asian American Justice Center di Washington DC, mengungkapkan, “Imigrasi sudah masuk dalam agenda Obama-Biden. Kita bisa menaruh harapan karena mayoritas Senat dan Kongres adalah Demokrat. Ini soal waktu saja”
Dalam www.change.gov, situs resmi pemerintahan transisi, Presiden dan Wapres AS terpilih Obama-Biden secara garis besar mengagendakan masalah imigrasi seperti berikut:

“Sekaranglah waktunya untuk memperbaiki sistem imigrasi yang rusak … Kita perlu pengamanan yang lebih ketat di daerah perbatasan dan tempat kerja … Tapi agar reformasi (imigrasi-red) berjalan, kita harus menjawab apa yang menarik orang ke Amerika … Di mana kita bisa bersatu kembali (reunifikasi-red) keluarga, kita seharusnya (melakukannya-red). Di mana kita bisa menarik lebih banyak pekerja asing dengan kemampuan yang dibutuhkan ekonomi kita, kita seharusnya (melakukannya-red)”
— Pernyataan Barack Obama di Senat, 23 Mei 2007

Pemerintahan Obama-Biden paling tidak menengarai ada beberapa persoalan besar imigrasi di Amerika Serikat.

Pertama, soal membekaknya populasi “undocumented immigrant” (imigran tak berdokumen lengkap). Jumlahnya meningkat lebih dari 40% sejak tahun 2000. Tiap tahun, lebih dari setengah juta orang masuk secara ilegal dan tinggal melebihi batas masa tinggal.

Kedua, birokrasi imigrasi yang rusak rumit dan kewalahan, sehingga memaksa imigran legal menunggu bertahun-tahun hanya untuk memproses surat imigrasi.

Ketiga, penggerebekan imigrasi itu tidak efektif. Meski intensitasnya hingga tujuh kali lipat beberapa tahun belakangan, razia imigrasi hanya menjaring 3.600 penangkapan saja di tahun 2006. Dan ini membebankan rusaknya sistem kepada keluarga imigran.

Dan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Obama-Biden setidaknya merencanakan beberapa hal berikut:

Pertama, menciptakan perbatasan yang aman dengan menjaga integritas keamanannya. Obama-Biden mendukung penambahan personil, infrastruktur dan teknologi di daerah perbatasan dan pelabuhan masuk.

Untuk memperbaiki sistem imigrasi AS, Obama-Biden percaya bahwa kita harus memperbaiki birokrasi imigrasi yang tak berfungsi dan menambah jumlah imigran legal untuk menjaga kebersamaan keluarga serta untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di AS.

Selanjutnya, Obama dan Biden akan menghilangkan insentif untuk masuk ke Amerika secara ilegal dengan menghukum para pengusaha yang mempekerjakan imigran tak berdokumen.

Dan untuk membawa imigran keluar dari bayang-bayang, Obama and Biden mendukung sistem yang memungkinkan imigran tak berdokumen yang berlakuan baik untuk membayar denda, belajar Bahasa Inggris dan menunggu giliran untuk kesempatan menjadi warga negara Amerika.

Akhirnya, Obama Biden juga percaya bahwa kita perlu lebih banyak mendorong pertumbuhan ekonomi di Meksiko untuk mengurangi imigrasi ilegal di Amerika Serikat.(peter)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32205

Untuk melihat artikel imigrasi Amerika lainnya, Klik disini

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket