Jakarta, KabariNews.com – Mencermati perkembangan terakhir di Libya,
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa hari
ini, Sabtu (03/09), kembali menyampaikan
dukungan Indonesia terhadap proses transisi demokrasi damai di Libya.
Libya dalam menjalankan proses transisi demokrasi secara
damai”, ungkap Menlu seperti dalam siaran pers yang diterima redaksi
KabariNews.com, Sabtu (03/09).
proses transisi demokrasi di Libya tersebut merupakan keinginan dan aspirasi
rakyat Libya secara menyeluruh.
Pernyataan Pemerintah
Indonesia ini menyusul
komitmen yang telah disampaikan pimpinan Dewan Transisi Nasional Libya, Mustafa
Abdel Jalil, pada pertemuan di Paris tanggal 1 September 2011 silam. Dalam pertemuan itu Mustafa menjanjikan, bahwa Dewan Transisi Nasional akan menyampaikan usulan
konstitusi baru dan penyelenggaraan pemilihan umum dalam waktu 18
bulan kedepan.
nasional dan penghormatan terhadap penegakkan hukum di Libya. Posisi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh
Menlu RI tersebut konsisten dengan tiga prinsip dasar yang selama
ini Pemerintah Indonesia majukan dalam menyikapi permasalahan di
Libya, yaitu: perlindungan terhadap masyarakat sipil di Libya;
situasi di Libya hanya dapat diselesaikan melalui proses politik
yang memberikan kesempatan kepada rakyat Libya untuk menentukan
masa depannya sendiri; dan meminta masyarakat internasional khususnya PBB
menciptakan kondisi yang kondusif bagi upaya perlindungan masyarakat
sipil dan proses politik dimaksud.
kesempatan kepada rakyat Libya untuk menentukan masa depannya sendiri
adalah solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah di Libya”, tutur Menlu.
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37243
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :
